Quantcast
Channel: PLBGAI MACAM
Viewing all 4594 articles
Browse latest View live
โ†ง

Hukum menghisap payudara isteri yang ramai suami lupa

$
0
0
Hukum di dalam islam semuanya sangat transparan, mulai dari urusan kecil sampai urusan yang besar semuanya ada dan lengkap di dalam islam begitu juga dengan urusan ranjang.

Dalam hal yang satu ini memang banyak orang bilang urusan yang tabu tapi tidak begitu di dalam islam karna semua urusan ada tata cara dan hukumnya.

Satu hal yang harus diketahui dalam hubungan suami istri adalah percintaan di atas ranjang sebelum dan sesudah berhubungan yang dimana dalam islam hubungan ini sangat suci. pertanyaannya bagai mana jika keadaan istri kita dalam keadaan menyusui?

Bagi suami untuk menghisap puting susu istrinya sangat di bolehkan. Bahkan hal ini dianjurkan, dengan alasan memenuhi kebutuhan biologis sang istri. Sebagai sang suami pastinya menginginkan kalo sang pujaannya memenuhi kebutuhan biologis dirinya.

Jika kondisi istri kita sedang menyusui dan sang suami dengan tidak sengaja atupun sengaja menelan susu istri pada saat bercumbu tadi, untuk hal yang satu ini ada beberapa pendapat dari para ulama.


Madzhab Hanfi berbeda pendapat. Sebagian ada yang mengatakan boleh dan ada juga yang mengatakan makruh.

Di dalam Fathul Qadir Al-Hidayah (5/356) di ceritakan, " Hukum meminum air susu wanita, Bagi seorang peria yang sudah dewasa atau baligh tanpa di dasari kebutuhan mendesak, termasuk perkara yang diperdebatkan oleh ulama belakangan ini."

Sedangkan di dalam Fatul Qadir (3/446) di ceritakan pertanyaan dan juga jawaban, " Apa boleh menyusui setelah dewasa? Sebagian mengatakan tidak boleh. Dengan alasan kalo susu termasuk dari bagian tubuh, jadi jangan sampai dimanfaatkan, kecuali jika memang mendesak."

Kesimpulannya ada dua hal yang harus di perhatikan adalah agar sang suami berusaha tidak minum air susu sang istri yang sedang menyusui dengan sengaja dengan alasan:

Keluar dari perbedaan ulama tadi. Karna sebagian ulama ada yang melarang, walau cuma diberi hukum makruh. Dengan alasan perilaku ini menyelisihi fitrah hidup manusia.

Jika ada suami yang tidak ataupun sengaja minum air susu istrinya, tidaklah mengakibatkan sang suami ini menjadi anak persusuan dari atau bagi sang istrinya.

Ada ulama besar yang mengatkan yaitu Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin : " menyusui orang yang sudah balig atau dewasa tidak akan memberikan dampak apa-apa, karna menyusui sesorang atau manusia yang bisa menyebankan terjadinya hubungan persusuan adalah jika menyusui sebanyak 5 kali atau lebih dan itu juga dilakukan saat seorang manusia itu masih dalam keadaan anak-anak atau saat usia belum amsuk di sapih. Adapun jika menyusui orang yang sudah dewasa hal ini tetap tidak akan memberikan dampak apapun. Oleh karna itu, Jika ada suami yang meminum air susu istrinya, maka sang suami tadi tidak akan menjadi seorang anak sepersusuan," (Fatwa Islamiah, 3/338).

Sumber :ย Bundamuslimah

โ†ง

Hukum tertidur mengunjurkan kaki ke arah kiblat

$
0
0
Tuntutan menghormati arah kiblat itu dapat dilihat dalam berbagai perkara. Antaranya ialah dalam perkara qadha hajat. Apabila kita hendak qadha hajat haram hukumnya menghadap atau membelakangi kiblat jika dalam keadaan terbuka seperti di gurun sahara iaitu padang pasir. Namun harus jika qadha hajat itu dalam keadaan berdinding. Sekurang-kurang dinding itu ialah tiga hasta tinggi dan tidak kurang tiga hasta jaraknya. Jika dalam keadaan sedemikian hukumnya adalah harus. Lebih lagi harus jika qadha hajat itu dalam tandas kerana sememangnya dalam keadaan tertutup.

Bagaimana pula hukum tidur dengan mengunjurkan kaki ke arah kiblat? Adakah tidur seperti ini termasuk dalam perkara tidak menghormati arah kiblat? Untuk menjawab persoalan ini, elok kita rujuk pandangan ulama mengenainya.

Imam Al-Ghazali Rahimahullahu Ta'ala ada menerangkan bahawa salah satu cara tidur menghadap kiblat itu ialah seperti menghadapkan orang yang hampir mati ke arah kiblat iaitu dalam keadaan terlentang, muka dan dua tapak kakinya menghadap ke arah kiblat. Perkara ini jelas disebutkan dalam kitabnya Ihya 'Ulumiddin dengan katanya:

Ertinya: "(Adab tidur yang) ke tujuh ialah (sunat) tidur menghadap kiblat. Menghadap kiblat itu ada dua cara : Salah satunya: (Seperti cara) menghadapkan orang yang hampir mati iaitu terlentang atas belakang (badannya), muka dan dua tapak kakinya menghadap ke arah kiblat. Kedua: (Seperti cara) menghadap (kiblat di dalam) lubang kubur iaitu baring secara mengiring dengan mukanya serta bahagian hadapan badannya ke arah (kiblat) ketika berbaring pada posisi sebelah kanan."
(Kitab Ihya 'Ulumiddin: 1/448)


Selain tidur, dalam perkara sembahyang, di dalam keadaan tertentu ketika sakit seseorang itu dibenarkan bersembahyang secara menelentang dan kedua kaki menghadap ke arah kiblat. Hal ini disebutkan oleh Imam Zakaria al-Anshari Rahimahullahu Ta'ala dalam kitab Asna al-Mathalib:

Ertinya: "Jika dengan duduk itu dia mendapat kesusahan, (iaitu kesusahan yang sama) dirasainya (ketika dia bersembahyang) dengan cara berdiri, maka wajib sembahyang (dengan cara) berbaring atas rusuknya dengan wajah dan (sebelah) hadapan badannyamenghadap kiblat. Dan berbaring atas rusuk sebelah kanan adalah lebih afdhal. Dan makruh jika berbaring di atas rusuk sebelah kiri tanpa ada sebarang keuzuran sebagaimana ditetapkan dalam kitab al-Majmu'. Kemudian jika terdapat keuzuran untuk berbaring maka sembahyanglah dalam keadaan menelentang dan dua tapak kakinya mengarah ke kiblat, seperti halnya orang yang hampir mati apabila tidak dapat dibaringkan di atas rusuknya barulah dibaringkan secara menelentang. Dan (orang yang dibaringkan secara menelentang itu) kepalanya lebih tinggi dengan meninggikan bantalnya supaya menghadap wajahnya ke arah kiblat."
(Kitab Asna al-Mathalib: 1/148)

Sementara itu, menurut Syeikh Muhammad bin Shaleh al-'Uthaimin Rahimahullahu Ta'ala apabila ditanya mengenai hukum tidur dengan mengunjurkan kaki ke arah kiblat, beliau memfatwakan dengan berkata:
Ertinya: "Tidak mengapa ke atas seseorang apabila dia tidur kedua kakinya menghala ke arah Ka'bah (kiblat). Bahkan ulama fiqh Rahimahumullahu Ta'ala berkata: "Sesungguhnya orang sakit yang tidak mampu berdiri dan tidak mampu duduk, (maka dia) bersembahyang dengan cara miring dan wajahnya menghadap ke arah kiblat dan jika tidak mampu juga maka (hendaklah) bersembahyang dengan cara terlentang dan kedua kakinya menghadap ke arah kiblat."
(Fatawa Ibnu al-'Uthaimin: Soalan ke 1576)

Maka berdasarkan beberapa pandangan ulama di atas, dapatlah disimpulkan bahawa tidur menelentang dengan mengunjurkan kaki ke arah kiblat itu tidaklah mengapa bahkan tidak dikira berdosa. Sebab, tidur dalam keadaan mengunjur kaki ke arah kiblat itu sama dengan keadaan sembahyang orang yang sakit dan tidak mampu sembahyang dalam keadaan berdiri ataupun duduk. Diharuskan sembahyang miring atas rusuknya yang kanan ataupun dalam keadaan menelentang dengan wajah dan kedua kakinya menghadap ke arah kiblat.

WALLAHU'ALAM - Pelitabrunei

โ†ง
โ†ง

Posisi tidur suami isteri yang benar-benar mengikut Sunnah Nabi

$
0
0
Kita tentu paham bahwa posisi tidur yang sesuai sunnah Rasulullah adalah miring ke kanan. Itu jika kita tidur sendiri. Bagaimana jika suami tidur bersama istrinya, bagaimana posisi tidur yang sesuai sunnah Nabi?

โ€œAda yang tahu bagaimana posisi tidur suami istri yang sesuai sunnah Nabi?โ€ tanya Ustazah Ida Nur Laila, Konsultan dan Trainer di Jogja Family Center (JFC), kepada pesertaTalk Show Meraih Surga Bersama Keluarga, Ahad (12/4/2015).

Seorang peserta angkat tangan. Ia memberikan jawaban, tidurnya suami istri yang sesuai sunnah Nabi itu berwudhu dulu, berdoa dulu.

โ€œKalau posisinya bagaimana?โ€ tanya istri Ustadz Cahyadi Takariawan itu memperjelas.

โ€œEโ€ฆ miring ke kananโ€

โ€œBerpelukan,โ€ jawab peserta yang lain.

โ€œKalau kita tidur sendiri, maka sunnahnya adalah miring ke kanan,โ€ terang penulis bukuSeri Materi Keakhwatan tersebut.


Sebagaimana diketahui, Rasulullah menerangkan sunnah tidur ini dalam sabdanya:

ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชูŽ ู…ูŽุถู’ุฌูŽุนูŽูƒูŽ ููŽุชูŽูˆูŽุถูŽุฃู’ ูˆูุถููˆุกูŽูƒูŽ ู„ู„ุตูŽู„ุงุฉูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงุถู’ุทู‘ูŽุฌูุนู’ ุนู„ู‰ ุดูู‚ู‘ููƒูŽ ุงู„ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ู

โ€œJika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu sebelah kananโ€ฆโ€ (HR. Al Bukhari dan Muslim)

โ€œPosisi tidur suami istri yang sesuai sunnah Nabi, suami istri tetap miring ke kanan. Sang istri ada di depan, sang suami ada di belakang sambil memeluk istrinya. Jadi keduanya dapat sunnah posisi tidur miring ke kanan,โ€ terangnya.

โ€œNanti diprakekkan ya. Ingat, ini hanya khusus untuk suami istri,โ€ lanjutnya diiringi tawa peserta.

Acara Talk Show โ€˜Meraih Surga Bersama Keluargaโ€™ diselenggarakan oleh Komite Sekolah Al Ummah di aula Ainul Yaqin Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. Pada acara yang diikuti 250 peserta itu, dijelaskan bagaimana kiat-kiat membangun keluarga harmonis sehingga bisa menjadi Wonderful Family yang berlimpah kebaikan di dunia dan di akhirat nanti dapat bersama-sama masuk surga.

Sumber :ย Bersamadakwah

โ†ง

Hukum pasangan kekasih bercium tanpa rasa malu

$
0
0
Zaman sekarang, kerap kali kita melihat pasangan bercinta ini bercium tanpa rasa segan silu. Tetapi apakah sebenarnya hukum seorang lelaki dan perempuan yang bukan muhrim bersentuhan dan bercumbuan pada pertama kali tanpa melakukan zina? Dan adakah ini berdosa besar?

Sebenarnya, perbuatan tersebut sekalipun belum berzina tetapi ia telah membabitkan pelbagai dosa dan kesalahan yang ditegah Syariat, iaitu;

1. Ia menghampiri zina. Firman Allah (bermaksud); โ€œDan janganlah kamu menghampiri zinaโ€ (Surah al-Israโ€™, ayat 32). Berkata Imam Ibnu Kathir; โ€œDengan ayat ini Allah menegah hamba-hambaNya dari zina, dari menghampirinya dan dari terlibat dengan segala sebab dan pendorong kepada zinaโ€ (Lihat; Tafsir Ibnu Kathir).

2. Berdua-dua antara lelaki dan wanita bukan mahram. Sabda Nabi; โ€œTidak bersunyian (berdua-duaan) seorang lelaki dan seorang wanita melainkan syaitan akan menjadi yang ketiga antara merekaโ€ (Sunan at-Tirmizi).

3. Menyentuh bukan mahram. Sabda Nabi; โ€œJika kepala seseorang dari kamu ditusuk dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya dari ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal untuknyaโ€ (Riwayat Imam at-Thabrani dan al-Baihaqi. Berkata al-Haithami; para perawi hadis ini adalah perawi hadis soheh. Berkata al-Munziri; para perawinya adalah tsiqah Lihat; Faidhal-Qadier, hadis no. 7216). Jika menyentuh sudah begitu hebat ancamannya, bagaimana dengan saling bersentuhan dan bercumbuan.


4. Membuka aurat kepada bukan mahram. Firman Allah (bermaksud); โ€œDan janganlah mereka (perempuan-perempuan beriman) memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali kepada suami mereka, bapa mereka, bapa mertua mereka, anak-anak lelaki merekaโ€ฆโ€ (Surah an-Nur, ayat 31). Di dalam hadis, Rasulullah bersabda kepada orang lelaki; โ€œJagalah aurat kamu kecuali kepada isteri kamu atau hamba perempuan yang kamu milikiโ€ (HR Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, an-Nasai dan at-Tirmizi. Menurut Imam at-Tirmizi; hadis ini hasan. Lihat hadis ini dalam al-Jamiโ€™ as-Saghier, hadis no. 264)

5. Tidak menjaga pandangan mata. Firman Allah; โ€œKatakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kemaluan merekaโ€ฆ. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kemaluan merekaโ€ (Surah an-Nur, ayat 30-31).

6. Melepaskan nafsu seks mengikut jalan yang haram. Di dalam al-Quran Allah menyebutkan di antara sifat orang beriman ialah; โ€œMereka yang menjaga kemaluan mereka, kecuali kepada isteri mereka atau hamba sahaya mereka, maka sesungguhnya mereka tidaklah tercela. Maka sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian itu, maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batasโ€ (Surah al-Mukminun, ayat 5-7).

Perhatikan Allah menegaskan โ€œsesiapa mengingini selain dari yang demikian ituโ€ (yakni mencari jalan untuk melepaskan nafsu selain kepada isteri dan hamba sahaya) mereka adalah orang yang melampau batas.

Dengan ayat ini Imam as-Syafiie menegaskan; Haram mengeluarkan mani dengan tangan (yakni melakukan onani) kerana ia termasuk melepaskan nafsu bukan kepada isteri atau hamba sahaya (Lihat; Tafsir Ibnu Kathir). Jika melepaskan nafsu secara sendirian sudah dianggap haram, apatahlagi jika membabitkan pasangan yang bukan mahram, maka lebih-lebih lagilah haram.

Orang yang melakukan perbuatan sedemikian wajiblah ia segera bertaubat kepada Allah. Pintu taubat sentiasa dibuka oleh Allah dengan syarat ia benar-benar bertaubat nasuha iaitu dengan melaksanakan rukun-rukun taubat berikut;

1. Meninggalkan maksiat tersebut sepenuhnya.
2. Menyesali ketelanjuran lalu dengan sesungguh hati.
3. Bertekad tidak akan mengulangi lagi.

Sebagai bukti kejujuran taubatnya, ia hendaklah mengubah hidupnya dari suasana maksiat kepada suasana taat (menjaga ibadah terutamanya solat, menjauhi pergaulan luar batasan antara lelaki dan wanita, bergaul dengan orang-orang soleh, mendampingi masjid dan majlis ilmu, menanamkan rasa takut kepada Allah dan balasan di akhirat). Hanya dengan berada dalam suasana ketaatan sahaja kita dapat memelihara diri dari terjerumus ke dalam maksiat. Di dalam hadis, Rasulullah bersabda; โ€œSeseorang manusia itu berada di atas agama teman rapatnya. Maka hendaklah setiap dari kamu memerhati dengan siapa ia bertemanโ€ (HR Imam at-Tirmizi dan Abu Daud dari Abu Hurairah. Menurut as-Suyuti; hadis ini hasan. Lihat; al-Jamiโ€™ as-Saghier, hadis no. 4516)

Wallahu aโ€™lam.

Sumber :ย Iburok

โ†ง

Cara DATING dengan kekasih yang betul menurut Islam

$
0
0

Mutakhir ini, โ€œDatingโ€ bukanlah sesuatu yang asing dalam kalangan masyarakat terutama remaja. Malah gejala โ€œDatingโ€ bolehlah dikatakan sebagai satu doktrin yang mempengaruhi cara hidup remaja di era globalisasi kini. Budaya โ€œDatingโ€ yang diamalkan kini juga adalah satu jalan mudah bagi golongan muda-mudi mencari keseronokan dan kepuasan. Tanpa disedari bahawa gejala โ€œDatingโ€ yang diamalkan mampu menjuruskan pasangan tersebut ke dalam lembah penzinaan.

Jika diselidiki secara halus dan mendalam, mengapa budaya โ€œDatingโ€ mampu menular dalam kalangan masyarakat? Apakah yang mendorong masyarakat terlibat dengan budaya โ€œDatingโ€? Dan bagaimanakah cara dating yang diamalkan mampu mempengaruhi cara hidup pasangan dalam berkasih? Sudah pasti masyarakat pada hari ini menjadikan pengaruh barat sebagai medium bagi dijadikan ikutan dalm menyemai bibik-bibik cinta dalam menjalinkan hubungan sebagai sepasang kekasih. Sedangkan kita sebagai umat Islam seharusnya menjadikan Al-Quran dan Al-Sunnah sebagai panduan dalam menjalani kehidupan walaupun dalam hubungan berkasih.

Oleh itu, menerusi tugasan ini kami sekumpulan (Syababul Islam) telah menyenaraikan beberapa kaedah yang sesuai untuk diamalkan dalam menjalinkan perhubungan โ€œDatingโ€ agar budaya โ€œDatingโ€ yang diamalkan tidak menyimpang daripada ajaran sebenar Islam.ย 

Kami akan menerangkan tentang definisi serta hukum โ€œDatingโ€ seterusnya membahagikan kepada 4 aspek. Selain itu juga kami telah mengemukakan kesan, langkah-lagkah serta kajian kes yang berdasarkan pemahaman kami tentang topik tersebut. Diharapkan agar segala isi kandungan dalam tugasan mampu dijadikan panduan kepada mereka yang ingin mendapat keredaan Allah dalam menjalinkan hubungan cinta.


1. Definisi "Dating"

Dalam perspektif Islam,โ€Datingโ€ bolehlah disimpulkan sebagai satu pertemuan antara seorang lelaki dengan seorang wanita yang bukan dari mahramnya keluar secara berpasangan atau bersama-sama ke sesuatu tempat tanpa ditemani oleh orang ke-3 yang bertindak sebagai saksi dan pemerhati.


2. HUKUM โ€œDATINGโ€

2.1 Kebanyakan jumhur ulama dan ulama fikah berpendapat bahawa hukum sebenar โ€œdatingโ€ adalah haram. Hal yang demikian kerana aktiviti yang diamalkan dalam hubungan โ€œDatingโ€ boleh mendorong kepada perbuatan maksiat. Dating adalah salah satu punca utama yang mampu mendekatkan diri kepada perbuatan zina. Pendapat ini disokong berdasarkan ayat Al-Quran surah Al-Isra ayat 32 yang membawa maksud:ย 

โ€œDan janganlah kamu menghampiri zina, Sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan Yang jahat (yang membawa kerosakan).โ€

2.2 Namun begitu Islam bukanlah agama yang jumud/beku. Bagi mereka yang telah bertunang hukum dating adalah harus. Hal yang demikian kerana hubungan Dating membolehkan pasangan mengenali hati budi masing-masing atau dengan kata lain iaitu untuk mencari โ€œchemistryโ€ antara pasangan. Ulama mengharuskan pertemuan lelaki dan perempuan selepas pertunangan semata-mata untuk melihat sifat zahirnya, seperti melihat kepada rupanya untuk mengenal pasti kesempurnaan fizikalnya. Namun begitu, hubungan Dating yang diamalkan mestilah berdasarkan batas-batas pergaulan dalam Islam.

2.3 Jumhur ulama Mazhab Syafie pula berpendapat bahawa islam menuntut agar setiap pasangan yang bakal mendirikan masjid mengenali antara satu sama lain terlebih dahulu. Terdapat juga dikalangan ulama Fekah yang merupakan pencinta yang hebat seperti Daud az-Zahiri yang merupakan imam Mazhab az-zahiri.

2.4 Dating berdasarkan ajaran Islam boleh dianggap sebagai ibadat dan perlulah disertakan dengan niat untuk mendapat keredaan dan rahmat daripada Allah S.W.T.

2.5 Menurut pandangan Ustaz Shahrin Md. Jamaluddin yang merupakan penakwah bebas, beliau menyatakan bahawa hukum โ€œDatingโ€ adalah haram. Dating hanya akan menjadi halal apabila pasangan tersebut telah disatukan melalui suatu ikatan perkahwinan. Apabila pasangan tersebut telah diijabkabul segala perkara yang haram dalam โ€œdatingโ€ akan menjadi halal.

2.6 Ustaz Mohd Ravi Bin Abdullah pula melalui blognya menyatakan pendapat bahawa dating adalah haram. Ini kerana perbuatan tersebut boleh membawa kepada mudarat kerana mendedahkan pasangan lelaki dan perempuan melakukan sesuatu yang ditegah oleh Agama Islam.

Intiharnya, hukum Dating boleh dibahagi kepada dua . Dimana โ€œDatingโ€ boleh menjadi haram sekiranya niat pasangan tersebut sekadar untuk bersuka-suka dan hanya mengikut kehendak nafsu semata-mata serta diselang-selikan dengan perbuatan maksiat. Tetapi โ€œDatingโ€ akan menjadi harus sekiranya pasangan tersebut benar-benar ingin mengenali hati budi sebelum melangkah ke alam rumah tangga. Akan tetapi perlu diingatkan bahawa โ€œDatingโ€ tersebut perlulah berdasarkan lunas dan etika ajaran islam. Percintaan dan dating yang halal ialah selepas diijab kabul, sementara itu pasangan kekasih hendaklah tunduk kepada perintah Allah. Adalah tidak wajar mencari kebahagiaan hidup dengan melanggar perintah Allah.

BAGAIMANA CARA โ€œDATINGโ€ YANG DI ANJURKAN DALAM ISLAM?
Dalam kes ini,islam telah telah menetapkan syarat-syarat yang wajib dipatuhi oleh setiap muslim dan muslimah dalam mengamalkan konsep โ€œDatingโ€ yang sebenar. Menerusi tugasan ini kami telah menetapkan beberapa garis panduan atau dalam kata lain ialah syarat dalam mengaplikasikan konsep โ€œdatingโ€ dalam kehidupan seharian.

Antaranya ialah:

3.1 Menjaga pandangan mata.
3.2 Percakapan yang baik.
3.3 Pakaian yang menutup aurat.
3.4 Tempat pertemuan yang tidak mencurigakan


3.1 MENJAGA PANDANGAN MATA

SURAH AN-NUR AYAT 30-31
[Ayat : 30]
Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka, dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan.

[Ayat : 31]
Maksudnya:
Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman itu supaya menyekat pandangan mereka (daripada yang diharamkan) dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka menzahirkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka, atau bapa mertua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka atau anak bagi saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang lelaki yang telah tua dan tidak keinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak Terjemahan " yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang yang beriman, supaya kamu berjaya.

3.1.1 BAGAIMANA MENJAGA PANDANGAN MATA?
1. Ketika berbual, pandangan mata hendaklah dijaga agar tidak memandang dengan nafsu syahwat.
2. Pandangan mata adalah satu senjata sulit Iblis dan Syaitan bagi merosakkan anak Adam.
3. Quran menyuruh lelaki dan wanita menundukkan pandangan.
4. Tidak melihat aurat orang lain atau berusaha melakukannya. Jika terpandang aurat, maka hendaklah cepat-cepat mengubah pandangan mata

3.1.2 MENGAPA MENJAGA PANDANGAN MATA?

Dari segi hukum melihat berlainan jantina.
Berdasarkan ayat di atas Allah Swt. menjelaskan bahawa seorang Muslim atau Muslimah tidak boleh (haram) melihat berlainan jenisnya yang bukan muhrim, kecuali orang-orang yang mahram dengannya.
Meskipun demikian melihat atau memandang dapat halal jika pandangan tersebut hanya sekali sahaja dan tidak disengajakan, kerana ketidaksengajaan merupakan perbuatan di luar kemahuan manusia dan dilakukan tanpa disedari.
Jika pandangan pertama itu diikuti dengan pandangan yang berikutnya maka pandangan yang kedua itu pada dasarnya berasal dari syaitan dan akan menimbulkan fitnah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. kepada Saidina Ali ra :
" Hai Ali, janganlah mengikuti setiap pandangan, sesungguhnya yang pertama itu (tidak sengaja) untukmu dan yang berikutnya dari syaitan."
[ Ayat ini mewajibkan setiap muslim dan muslimah untuk menundukkan pandangan sebagai jalan dari terbukanya pintu syaitan dan fitnah.]

3.1.3 FAEDAH-FAEDAH MENJAGA PANDANGAN MATA
1. Menguatkan hati dan jika meliarkan pandangan akan melemahkan hati dan membuatkannya gelisah.
2. Melepaskan hati daripada tawanan syahwat.
3. Membentengi seseorang daripada pintu syaitan.
4. Ia akan mengosongkan hati daripada pelbagai maksiat

3.2 PERCAKAPAN YANG BAIK
Percakapan adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seharian terutama dalam perhubungan. Kadang kala percakapan dalam hubungan โ€œdatingโ€ boleh membawa berlakunya pelbagai kejahatan termasuklah mendekatkan diri kepada perbuatan zina. Justeru itu, memelihara percakapan adalah sangat dituntut oleh Islam. Percakapan yang tidak bertanggungjawab boleh mengugat keharmonian masyarakat dan keluarga. Beberapa banyak penaniayaan, keruntuhan rumah tangga, permusuhan dan pembunuhan berlaku disebabkan oleh khabar-khabar angin dan percakapan yang tidak bertanggungjawab .

3.2.1 PERCAKAPAN YANG TIDAK MENGGODA
Suara merupakan aspek yang penting dalam percakapan. Suara yang manja dan menggoda akan menarik antara satu sama lain ke arah melakukan maksiat. Oleh itu, dalam aspek bercakap, Islam membenarkan lelaki dan wanita berkomunikasi antara satu sama lain dengan syarat percakapan itu tidak menggoda.

Al-Quran menyebut syarat ini dalam (Surah al-Ahzab : 32) yang bermaksud :
โ€œMaka janganlah kamu kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya dan berkatalah akan perkataan yang baikโ€.

3.2.2 PERCAKAPAN HENDAKLAH TOPIK YANG SERIUS ATAU AGAK SERIUS.
Percakapan yang tidak dikawal juga mengeluarkan perkataan yang batil dan keji seperti membincangkan urusan maksiat, menceritakan kisah-kisah lucah dan memberitahu tempat-tempat dosa. Perkara tersebut perlulah dihindari . Tajuk perbualan juga hendaklah tajuk yang serius atau agak serius. Tidak wajar untuk berbicara tentang perkara-perkara lucah, tentang anggota seksual sendiri dan seumpamanya. Islam juga melarang seseorang itu mengutuk dengan menggunakan perkataan kesat. seorang yang tidak menjaga lidahnya iaitu berkata-kata tanpa memikirkan akibat buruk dari kata-katanya boleh menjerumuskannya mengeluarkan kata-kata yang biadab atau maksiat.

3.2.3 PERCAKAPAN TENTANG PERKARA-PERKARA YANG BERFAEDAH

Adalah tidak wajar berbual perkara-perkara yang remeh-temeh seperti pertanyaan tentang mandi, makanan, masakan hari ini dan sebagainya.Bagi orang yang beriman, sangat dituntut tidak berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan untuk mengeluarkan kata-kata yang berhikmah. Adalah diutamakan di dalam perkara meninggalkan percakapan yang sia-sia atau yang tidak berfaedah atau meninggalkan percakapan yang boleh menyebabkan terjadinya fitnah dan permusuhan. Termasuk perkataan yang tidak penting adalah menanyakan kepada seseorang tentang sesuatu yang tidak penting.

3.2.4 LEBIH BAIK DIAM SEKIRANYA TIDAK TAHU AKAN SESUATU PERKARA.
Islam menganjurkan bagi manusia untuk berdiam daripada mengucap perkataan sia-sia. Nabi Muhmmad S.A.W. pernah bersabda yang bermaksud :

โ€œSesiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.โ€(riwayat Bukhari dan Muslim)
Sebagai jalan selamat, ajaran Islam sejak mula lagi menganjurkan kepada kita agar tidak terlalu banyak bercakap kecuali percakapan yang jelas ada manfaatnya. Bahkan apabila berdiam diri itu sama saja manfaatnya dengan manfaat menutur percakapan, maka dalam kedudukan begini, adalah lebih utama bagi seseorang itu untuk diam sahaja. Hal ini kerana percakapan yang harus itu tidak dapat dikawal, ia boleh membawa kepada yang haram dan dilarang oleh ajaran Islam.

Kesimpulannya , percakapan yang baik adalah percakapan atau perbualan yang membawa kepada mengingat Allah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah daripada kemungkaran.Oleh itu, umat Islam perlu memelihara pertuturan daripada menyebut perkara yang dilarang oleh Islam. Jalan selamat dalam memelihara percakapan adalah membanyakkan membaca al-Quran, berzikir dan mempelajari ilmu.

3.3 PAKAIAN YANG MENUTUP AURAT SEMASA DATING
Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai kerana pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang itu Muslim sebenar.

3.3.1 Pakaian mestilah pakaian yang menutup aurat.
3.3.2 Aurat wanita ketika bertemu lelaki ajnabi (bukan mahram iaitu lelaki yang boleh menjadi suaminya) ialah seluruh tubuh kecuali muka dan pergelangan tangan. Pergelangan kaki juga dikira sebagai aurat. Ada sebahagian ulama berpendapat ia tidak aurat. Oleh itu adalah baik jika wanita memakai stoking. Pakaian yang elok dipakai adalah baju kurung dan tudung kepala.
Allah berfirman bermaksud:

"Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (Al-Ahzab:59)

3.3.3 Pakaian juga mestilah tidak nipis sehingga menampakkan kulit seseorang pemakainya.
Pakaian juga mestilah tidak ketat hingga menampakkan bentuk tubuh seseorang pemakainya. Kebiasaannya seluar jeans adalah seluar yang ketat. Baju kebaya juga biasanya dibuat daripada kain yang nipis dan ketat. Namun jika baju kebaya dibuat dengan kain yang tidak nipis dan tidak ketat, maka ia boleh dipakai.Ada sesetengan remaja wanita suka memakai seluar. Ini tidaklah menjadi kesalahan dalam agama selagi ia tidak nipis dan tidak ketat serta menutup aurat. Pakaian tidak ketatTUJUANNYA adalah supaya tidak menonjolkan atau melihatkan bentuk tubuh badan

3.3.1 Tudung kepala hendaklah menutup rambut dan tengkuk/leher. Pemakaian skaf untuk tudung kepala adalah tidak sempurna kerana masih nampak leher. Tudung juga hendaklah labuh agar menutup bahagian depan dada wanita.
Firman Allah :

ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุถู’ุฑูุจู’ู†ูŽ ุจูุฎูู…ูุฑูู‡ูู†ูŽู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌููŠููˆู’ุจูู‡ูู†ูŽู‘
โ€œDan hendaklah mereka menutup kain kerudung mereka ke dadanyaโ€
(Surah an-Nur :31).

3.3.2 Fesyen pakaian hari ini seperti menampakkan pusat, ketat dan sebagainya adalah jelas haram.
3.3.3 Pakaian wanita tidaklah menyerupai pakaian lelaki dan pakaian lelaki tidaklah menyerupai pakaian wanita.

Hadis menyebut bahawa Saidina Abu Hurairah berkata :

ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ูŽ ูŠูŽู„ู’ุจูŽุณู ู„ุจู’ุณูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู€ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู€ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉูŽ ุชูŽู„ู’ุจูŽุณู ู„ุจู’ุณูŽุฉูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู .
โ€œRasulullah melaknat lelaki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian lelakiโ€.
(Riwayat Ahmad dan Abu Daud).


3.4 TEMPAT PERTEMUAN YANG TIDAK MENCURIGAKAN

Antara syarat yang membolehkan pertemuan dalam islam adalah tempat pertemuan yang tidak menimbulkan fitnah. Ramai yang menjadikan alasan pertemuan sebagai perkenalan antara satu sama lain, malah ia hanya diharuskan untuk mereka yang sudah bertunang dan mempunyai niat untuk mengahwini seseorang itu. Itupun dengan izin wali perempuan dan bersama mahram ahli keluarga perempuan. Bertunang adalah lesen awal untuk seorang lelaki mengenali tunangnya. Pertemuan itu mesti dengan memelihara hak Allah. Ulama haruskan pertemuan lelaki dan perempuan selepas pertunangan semata-mata untuk melihat sifat zahirnya, seperti melihat kepada rupanya untuk mengenal pasti kesempurnaan fizikalnya. Pertemuan yang disaran oleh islam ialah:

3.1.1 Tempat yang paling afdal dalam islam ialah pergi ke rumah keluarga perempuan atau membawa ke dalam majlis di rumah lelaki. Selain mengelak daripada fitnah ia juga dapat mengeratkan hubungan sillaturrahim dengan keluarga kedua-dua belah pihak dan juga membuktikan pasangan berniat betul untuk berkahwin.

3.1.2 Jauhi tempat-tempat yang banyak hiburan, maksiat dan fitnah. Seperti disko, bar, kelab malam dan sebagainya tempat yang tidak wajar dikunjungi oleh setiap muslim.

3.1.3 Tempat yang sunyi dan jarang dikunjungi orang adalah tempat yang tidak sesuai untuk bertemu. Pertemuan di kelas-kelas yang terpencil pada waktu petang mesti dielakkan. Alangkah elok jika tempat bertemu itu tempat yang terbuka seperti restoran, pasar, pejabat, taman rekreasi dan sebagainya.

3.1.4 Adat yang berlaku dewasa ini di mana seseorang bersama tunangnya ke sana-ke mari adalah adat yang bertentangan dengan Islam

Sabda Nabi s.a.w. :

โ€œTidak boleh bersunyi-sunyian seorang lelaki dengan seorang wanita melainkan ada mahramnyaโ€. (Mafhum HR Bukhari).

Dalam hadis juga diceritakan bahawa seorang wanita Ansar datang kepada Nabi s.a.w. maka Nabi pun bersunyian dengan wanita tersebut. (Mafhum HR Bukhari). Ada riwayat menyebut bahawa bersama wanita tersebut seorang budak lelaki. Maksud โ€˜bersunyianโ€™ dalam hadis bukan bermakna Nabi s.a.w. bersama dengan wanita itu di tempat tertutup. Maksudnya ialah Nabi bercakap dengan wanita tersebut di tempat yang jauh sedikit daripada orang lain sehingga mereka tidak mendengar perbualan Nabi, tetapi orang ramai masih melihat Nabi dan wanita Ansar tersebut. .

Kesimpulannya berdasarkan hadis nabi diatas: tujuan Nabi Muhammad menyuruh umatnya adalah bagi menjaga agama dan maruah diri agar terhindar daripada fitnah. Jika pantang larang ini tidak dipatuhi, akan berlaku fitnah dan keburukan seperti khalwat, berdua-duaan dan zina.


4. KESAN-KESAN โ€˜DATINGโ€™ DAN PERTEMUAN YANG TIDAK
DIANJURKANDALAM ISLAM

Dating ataupun pertemuan dianggap berguna bila ia disusuli dengan perkahwinan tetapi ia akan dipandang hina bila tidak membawa kepada kebaikan. Pertemuan seumpama ini diharamkan oleh islam kerana akan mendatangkan kesan-kesan seperti:

4.1 Terjerumus kedalam penzinaan.
Pada masa kini, mengurat dan cinta adalah muqadimah untuk melakukan penzinaan kerana tatkala kemesraan kian bersemi pasangan bercinta teramat sukar untuk โ€˜tidak menyentuhโ€™ antara satu sama lain. Tindakan minima, mereka akan bersentuhan bahu dan berpegangan tangan ketika berjalan. Tindakan mereka lebih berani apabila beraksi ditempat sunyi.

4.2 Berlaku penipuan dengan keluarga.
Bila hubungan semakin mesra, maka semakin keraplah perjumpaan antara mereka. Hal ini juga menyebabkan mereka pandai menipu ibubapa, contohnya memberitahu ibubapa ingin pergi ke kelas tambahan sebaliknya keluar bersama teman lelakinya dan sebagainya.

4.3 Melahirkan anak luar nikah
Pertemuan ini ialah permulaan untuk melahirkan anak luar nikah dan berlakunya kes-kes pembuangan bayi atau mencampakkan bayi yang tidak berdosa kedalam tong sampah dan longkang.

4.4 Menjurus kepada fitnah
Perbuatan ini akan menjurus orang melemparkan fitnah kepada mereka yang bertemu tanpa mahramnya. Ia juga akan menyebabkan jiran-jiran dan masyarakat memandang serong terhadap mereka dan menjadi bualan masyarakat.


KESIMPULAN

Budaya โ€œDatingโ€ yang diamalkan dalam mengeratkan hubungan cinta perlulah berdasarkan ajaran dan lunas-lunas Islam. Dating yang didefinisikan sebagai sebuah perjumpaan antara seorang lelaki dan seorang wanita perlulah ditemani oleh orang ketiga yang bertindak sebagai saksi dan pemerhati. Tujuan โ€œDatingโ€ yang ditemani saksi ini adalah bertujuan untuk menghindarkan daripada berlakunya perbuatan maksiat dan seterusnya mengelakkan daripa timbulnya fitnah.
Pertemuan โ€œDatingโ€ yang dianjurkan dalam islam melalui empat aspek iaitu
1. Menjaga pandangan mata.
2. Percakapan yang baik.
3. Pakaian yang menutup aurat.
4. Tempat pertemuan yang tidak mencurigakan

Empat aspek ini jelas menunjukkan bahawa islam amat menitik beratkan adat dan rupa diri umatnya dalam menjalinkan perhubungan. Ketegasan islam dalam menetapkan syarat adalah demi kebaikan dan memelihara maruah diri umatnya seterusnya nama baik agama yang Satu ini.

Sekiranya budaya โ€œDatingโ€ yang dibawa oleh barat terus diamalkan sudah pasti akan menimbulkan 1001 komplikasi serta kesan negatif seperti keruntuhan moral yang serius. Justeru itu kita sewajarnya tidak menjadikan budaya barat sebagai satu medium untuk dicontohi terutama dalam menjalinkan perhubungan cinta seperti โ€œdatingโ€ ini.

Ironinya, pertemuan yang dianjurkan dalam islam adalah satu kaedah yang kamil, syamil dan wajib diamalkan dalam menyemai bibik-bibik cinta dalam menjalinkan ikatan yang murni. Konklusinya, jika pertemuan yang dianjurkan dalam islam diamalkan, insyaallah akan menghasilkan satu ikatan (perkahwinan) yang diberkati Allah seterusnya melahirkan keluarga sakinah.

Sumber :ย Matblurjunotoko

โ†ง
โ†ง

Hukum pasangan kekasih bercumbu tanpa berzina menurut Islam

$
0
0
Zaman sekarang, kerap kali kita melihat pasangan bercinta ini bercium tanpa rasa segan silu. Tetapi apakah sebenarnya hukum seorang lelaki dan perempuan yang bukan muhrim bersentuhan dan bercumbuan pada pertama kali tanpa melakukan zina? Dan adakah ini berdosa besar?

Sebenarnya, perbuatan tersebut sekalipun belum berzina tetapi ia telah membabitkan pelbagai dosa dan kesalahan yang ditegah Syariat, iaitu;

1. Ia menghampiri zina. Firman Allah (bermaksud); โ€œDan janganlah kamu menghampiri zinaโ€ (Surah al-Israโ€™, ayat 32). Berkata Imam Ibnu Kathir; โ€œDengan ayat ini Allah menegah hamba-hambaNya dari zina, dari menghampirinya dan dari terlibat dengan segala sebab dan pendorong kepada zinaโ€ (Lihat; Tafsir Ibnu Kathir).

2. Berdua-dua antara lelaki dan wanita bukan mahram. Sabda Nabi; โ€œTidak bersunyian (berdua-duaan) seorang lelaki dan seorang wanita melainkan syaitan akan menjadi yang ketiga antara merekaโ€ (Sunan at-Tirmizi).

3. Menyentuh bukan mahram. Sabda Nabi; โ€œJika kepala seseorang dari kamu ditusuk dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya dari ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal untuknyaโ€ (Riwayat Imam at-Thabrani dan al-Baihaqi. Berkata al-Haithami; para perawi hadis ini adalah perawi hadis soheh. Berkata al-Munziri; para perawinya adalah tsiqah Lihat; Faidhal-Qadier, hadis no. 7216). Jika menyentuh sudah begitu hebat ancamannya, bagaimana dengan saling bersentuhan dan bercumbuan.


4. Membuka aurat kepada bukan mahram. Firman Allah (bermaksud); โ€œDan janganlah mereka (perempuan-perempuan beriman) memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali kepada suami mereka, bapa mereka, bapa mertua mereka, anak-anak lelaki merekaโ€ฆโ€ (Surah an-Nur, ayat 31). Di dalam hadis, Rasulullah bersabda kepada orang lelaki; โ€œJagalah aurat kamu kecuali kepada isteri kamu atau hamba perempuan yang kamu milikiโ€ (HR Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, an-Nasai dan at-Tirmizi. Menurut Imam at-Tirmizi; hadis ini hasan. Lihat hadis ini dalam al-Jamiโ€™ as-Saghier, hadis no. 264)

5. Tidak menjaga pandangan mata. Firman Allah; โ€œKatakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kemaluan merekaโ€ฆ. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kemaluan merekaโ€ (Surah an-Nur, ayat 30-31).

6. Melepaskan nafsu seks mengikut jalan yang haram. Di dalam al-Quran Allah menyebutkan di antara sifat orang beriman ialah; โ€œMereka yang menjaga kemaluan mereka, kecuali kepada isteri mereka atau hamba sahaya mereka, maka sesungguhnya mereka tidaklah tercela. Maka sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian itu, maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batasโ€ (Surah al-Mukminun, ayat 5-7).

Perhatikan Allah menegaskan โ€œsesiapa mengingini selain dari yang demikian ituโ€ (yakni mencari jalan untuk melepaskan nafsu selain kepada isteri dan hamba sahaya) mereka adalah orang yang melampau batas.

Dengan ayat ini Imam as-Syafiie menegaskan; Haram mengeluarkan mani dengan tangan (yakni melakukan onani) kerana ia termasuk melepaskan nafsu bukan kepada isteri atau hamba sahaya (Lihat; Tafsir Ibnu Kathir). Jika melepaskan nafsu secara sendirian sudah dianggap haram, apatahlagi jika membabitkan pasangan yang bukan mahram, maka lebih-lebih lagilah haram.

Orang yang melakukan perbuatan sedemikian wajiblah ia segera bertaubat kepada Allah. Pintu taubat sentiasa dibuka oleh Allah dengan syarat ia benar-benar bertaubat nasuha iaitu dengan melaksanakan rukun-rukun taubat berikut;

1. Meninggalkan maksiat tersebut sepenuhnya.
2. Menyesali ketelanjuran lalu dengan sesungguh hati.
3. Bertekad tidak akan mengulangi lagi.

Sebagai bukti kejujuran taubatnya, ia hendaklah mengubah hidupnya dari suasana maksiat kepada suasana taat (menjaga ibadah terutamanya solat, menjauhi pergaulan luar batasan antara lelaki dan wanita, bergaul dengan orang-orang soleh, mendampingi masjid dan majlis ilmu, menanamkan rasa takut kepada Allah dan balasan di akhirat). Hanya dengan berada dalam suasana ketaatan sahaja kita dapat memelihara diri dari terjerumus ke dalam maksiat. Di dalam hadis, Rasulullah bersabda; โ€œSeseorang manusia itu berada di atas agama teman rapatnya. Maka hendaklah setiap dari kamu memerhati dengan siapa ia bertemanโ€ (HR Imam at-Tirmizi dan Abu Daud dari Abu Hurairah. Menurut as-Suyuti; hadis ini hasan. Lihat; al-Jamiโ€™ as-Saghier, hadis no. 4516)

Wallahu aโ€™lam.

Sumber :ย Iburok

โ†ง

Hukum suami isteri mandi Junub bersama

$
0
0
Bukan hanya boleh, malahan dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shalallaahu alaihi wassalam.

Sahabat Ummi, sesungguhnya Islam mengajarkan segala sesuatu dengan lengkap dan sempurna, tanpa menutup-nutupi kebenaran meski dengan alasan malu. Karena hal ini sangat penting untuk diketahui.

Para pasutri jangan ragu untuk melakukan mandi junub bersama, sebagaimana hadits Rasulullah:

"Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam melarang seorang perempuan mandi dari sisa laki-laki atau seorang laki-laki mandi dari sisa perempuan. Namun hendaklah mereka mandi berbarengan (lewat wadah yang sama).โ€ (HR. Abu Daud no. 81 dan An Nasai no. 239. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Hadits ini memperlihatkan bahwa antara suami istri boleh memandang satu dan lainnya, tidak ada batasan aurat antara keduanya.

Hal ini berbeda dengan pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa aurat antara suami istri adalah kemaluan, sehingga tidak boleh suami atau istri memandang kemaluan pasangannya. Ini adalah pendapat lemah dan terbantah dengan hadits di atas.


Satu hal lagi, larangan mandi dari sisa istri yang disebutkan dalam hadits di atas adalah larangan taโ€™dib, bimbingan untuk melakukan yang lebih baik. Jadi bukan maksudnya adalah larangan haram.

Karena dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mandi dari sisa istrinya, seperti dari bekas mandi Maimunah.

Dari Ibnu โ€˜Abbas, ia berkata, โ€œSebagian istri Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah mandi di satu wadah besar. Lalu datang Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dan beliau mengambil air dari sisa mandi istrinya, atau beliau berkeinginan untuk mandi. Maka salah satu istrinya berkata, โ€œWahai Rasulullah, aku tadi junub (dan itu sisa mandiku, pen). Rasulullahshallallahu โ€˜alaihi wa sallam pun bersabda: Sesungguhnya air itu tidak terpengaruh oleh junub.โ€

(HR. Abu Daud no. 68, Tirmidzi no. 65, dan Ibnu Majah no. 370. Tirmidzi menshahihkan hadits ini).

Tentu saja, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mandi bersama:

1. Tidak diketahui anak

Tentu akan bingung dan panjang dalam menjelaskan pada anak, mengapa orangtuanya mandi bersama.

Jika mandi junub dilakukan ketika anak sudah terlelap atau sedang tidak di rumah, akan lebih baik.

2. Tidak sampai mengganggu orang lain/ tetangga

Mandi bersama hingga riuh di dalam kamar mandi tentu kurang pas dilakukan jika rumah kita berdempetan dengan rumah tetangga.

Sehingga memungkinkan tetangga mengetahui aktivitas mandi bersama yang dilakukan pasutri.

Semoga postingan ini bermanfaat - Ummi online.

โ†ง

Hukum main kutu dan cabutan giliran

$
0
0
Soalan : Ustaz saya nak tanya tentang permainan kutu. sekali pandang nampak halal. ok begini.

Pekerja office saya ada membuat โ€main kutuโ€. satu kepala atau seorang RM100 seramai 11 orang jadinya setiap orang akan dapat 1100 (100 duit sendiri) tiap bulan. Yang jadi masalahnya tiap bulancabutan akan dibuat, siapa dapat happy la..Saya melihat disini ia ada unsur judi, sebab sebelum cabutan-cabutan mengharap nasibnya akan kena, jadi saya fikir kalau dibuat cabutan number giliran yang dah tetap siapa yang dapat tiap bulan sebagai contoh, Mamat bulan jan, Abu bulan feb, Ali bulan mac dan seterusnya itu adalah harus.

Saya harap sangat komen ustaz..

Jawapan

Setakat info yang diberikan dan juga menurut pengetahuan saya berkenaan skim โ€˜kutuโ€™ ini, secara dasarnya saya lihat urus aturan โ€˜kutuโ€™ ini adalah harus.

Ini adalah kerana sebenarnya wang diperolehi oleh seseorang itu hanyalah wangnya sendiri yang terkumpul pada masa akan datang, cumanya keistimewaannya apabila tiba gilirannya maka sebagai ahli dia akan dapat menggunakannya secara โ€˜in advanceโ€™ disebabkan sumbangan wang dari semua ahli kumpulan. Pembayaran โ€˜In advanceโ€™ ini dari sudut Islam dilihat sebagai pinjaman tanpa faedah dari semua ahli kumpulan. Bermakna, setiap bulan semua ahli kumpulan akan menyumbangkan pinjaman yang mana wang pinjamannya itu akan kembali padanya apabila tiba gilirannya.


Namun demi memastikannya halal, perlulah memastikan semua ahli kumpulan boleh dipercayai, dikenali dan membuat aqad bertulis bagi protect kemaslahatan semua. Tanpanya, permainan terdedah kepada penipuan dan gharar.

Bayangkan zaman hari ini, orang yang nampak baik pun liat nak bayar hutang.

Kesimpulannya, skim โ€˜kutuโ€™ antara sesama rakan yang dipercayai dalam jumlah yang terhad dan munasabah serta bertulis adalah harus disebabkan ia hanyalah aktiviti pinjam meminjam.

Aktiviti saling memberi pinjam dengan nilai dan jumlah yang sama adalah harus. Antara hujjah saya adalah seperti berikut :-

Pertama : Keharusan kaedah :-

Ertinya : โ€œKamu pinjamkan kepadaku nescaya aku juga akan meminjamkan kepadamu kelakโ€ (Mawahibul Jalil, Al-Hattab, 4/395)

Menurut mazhab Maliki, konsep ini dianggap makruh apabila ia memberikan manfaat kepada yang pemberi hutang lalu ia haram, tetapi jika manfaat diperolehi oleh peminjam ia adalah harus.

Namun dalam bab ini kedua-dua pihak mendapat manfaat yang sama rata. Justeru ia sewajarnya diharuskan. Inilah yang diperolehi dari skim โ€˜kutuโ€™ ini.

Kedua : Tidak termasuk dalam bentuk faedah yang dilarang.

Kebanyakkan ulama berpendapat bahawa tindakan ini adalah harus di sisi Syariah atas sebab ia tidak termasuk dalam pinjaman dengan faedah yang dilarang oleh Shariah. Jumlah dan tempoh pinjaman juga adalah serupa. Ini menjadikannya tiada sebarang lebihan manfaat yang boleh menjadikannya haram.

Manakala syarat untuk memberi pinjam semula tadi, jikapun ia dianggap sebagai satu manfaat namun ia adalah manfaat yang sama kepada dua-dua pihak dan bukan hanya satu pihak yang boleh membawa penindasan. Ia juga boleh dilihat dalam isu โ€˜Suftajahโ€™. Demikian menurut pendapat Ibn Qudamah, Ibn Taymiah dan Ibn Qayyim. Malah diperjelaskan lagi oleh Prof. Dr Nazih Hammad (Qadhaya Fiqhiyyah Muโ€™asiroh fi iqtisad wal Mal, Nazih Hammad, hlm 230)

Ketiga : Riba diharamkan disebabkan kerana zalim yang berlaku ke atas satu pihak.

Namun di dalam hal ni tiada sebarang kezaliman berlaku kerana kedua-duanya mendapat jumlah,dan tempoh yang sama, cuma di waktu yang berbeza sahaja.

Ibn Qayyim berkata :-

ูˆุงู„ุดุงุฑุน ู†ู‡ูŠ ุนู† ุงู„ุฑุจุง ู„ู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุธู„ู…

Ertinya : โ€œShariah melarang riba disebabkan kerana kezaliman yang terdapat padanyaโ€ (โ€˜Iโ€™lam al-Muwaqqiโ€™en, 1/386)

Adapun persepakatan dalam pinjaman berbalas dengan jumlah dan tempoh sama ini tiada terkandung di dalamnya sebarang zalim kepada mana-mana pihak. (Qadhaya Fiqhiyyah Muโ€™asiroh fi iqtisad wal Mal, Nazih Hammad, hlm 231)

Perihal Cabutan Untuk Menentukan Giliran

Tepat sekali, permainan โ€˜kutuโ€™ akan menjadi semakin bersih dan baik jika giliran telah ditentukan dari awal agar semua pihak tidak tertunggu-tunggu.

Namun, setakat pengamatan saya berdasarkan perbincangan para ulama berkenaan asas โ€˜undianโ€™ atau disebut dalam bahasa โ€˜Arab sebagai Qurโ€™ah boleh dilakukan apabila semua pihak mempunyai hak yang sama untuk terpilih. Hukumnya adalah harus dan tiada unsur judi di situ. Nabi Muhammad SAW juga pernah mencabut undi untuk melihat siapa dari kalangan isterinya yang akan terpilih untuk bermusafir bersama baginda SAW.

Sumber :ย Sportmusang

โ†ง

Kisah nyata seorang gadis hamil anak luar nikah

$
0
0
Kuala Lumpur: โ€œDosa ini akan saya bawa sampai mati. Walaupun saya rahsiakan (daripada pengetahuan keluarga) tapi Tuhan tahu dosa bunuh saya lakukan,โ€ keluh seorang gadis yang nekad menggugurkan kandungan luar nikah di sebuah klinik swasta di Bangsar, di sini.

Salina (bukan nama sebenar), 22, berasal dari Kelantan mengaku menjalani hidup bebas selepas berhijrah ke ibu kota untuk menyambung pelajarannya di sebuah institusi pengajian tinggi swasta (IPTS) pada Disember 2013.

โ€œSaya sebelum ini bersekolah menengah khusus untuk pelajar wanita saja. Perasaan ingin mempunyai kekasih menyebabkan saya seolah-olah terkena kejutan budaya apabila kerap keluar dengan teman lelaki yang juga rakan IPTS.


โ€œMalah, saya sering melepak di rumah sewanya di Taman Melawati, di sini, memandangkan teman serumahnya turut membawa teman wanita masing-masing,โ€ katanya kepada Metro Ahad ketika ditemui, di sini.

Dia berkata, perbuatan โ€˜ringan-ringanโ€™ pada peringkat awal akhirnya menyebabkan dia terjerumus ke dalam perbuatan zina. lapor harian metro.


โ†ง
โ†ง

Penyakit kanser menimpa ke atas perempuan yang tidak bertudung dan berpakaian ketat

$
0
0
Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda," Tidak diterima solat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (tudung) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Kajian ilmiah kontemporari telah mendapati perempuan yang tidak bertudung atau berpakaian tetapi ketat, atau telus, akan mengalami pelbagai penyakit kanser di bahagian anggota tubuhnya yang terbuka dan yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah perubatan Britain mengeluarkan hasil kajian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, antaranya bahawa kanser milanoma pada usia awal, dan semakin bertambah dan merebak sehingga di kaki.

Sebab utama penyakit kanser ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh perempuan di bawah terik matahari dalam waktu yang panjang selepas bertahun-tahun. Sarung kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat dalam menjaga kaki mereka dari kanser. Majalah perubatan Britain tersebut telah pun telah melakukan undian tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang penderhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: "Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih" (Surah Al-Anfaal: 32)


Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, iaitu kanser di mana kanser itu adalah seganas-ganasnya kanser dari pelbagai kanser. Penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandungi ultra violet dalam waktu yang panjang disetiap pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeza-beza. Gejala awal adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Kadang-kadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di kawasan kaki atau betis dan di kawasan sekitar mata, kemudian merebak ke seluruh bahagian tubuh disertai pertumbuhan di kawasan yang biasa dilihat, pertautan limpa (kawasan di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merosakkannya.

Ia juga boleh menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanser ini tidak akan hidup lama.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syariat iaitu bahawa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak telus, kecuali wajah dan telapak tangan.

Semakin jelaslah bahawa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "azab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi azab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporari ini-padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam-kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (tudung), bahkan malah tetap bertabarruj???

(Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad).


โ†ง

10 Golongan manusia yang dihalau dari Padang Mahsyar

$
0
0
1. Mereka diusir berupa kera. Mereka adalah manusia yang suka mengadu domba.

2. Mereka diusir berupa babi. Mereka adalah manusia yang suka memakan barang yang haram.

3. Mereka dihalau dalam keadana terbalik kaki di atas dan kepala di bawah. Mereka adalah dari golongan yang suka berdusta.

4. Mereka dihalau dalam keadaan bisu dan pekak serta tidak berakal. Mereka adalah dari golongan yang riak bangga diri dan sombong.

5. Mereka dihalau dalam keadaan menguyah lidah sendiri sedang lidahnya itu
menjulur ke bawah sampai ke dadanya dan dari mulutnya keluar nanah yang
menjijikkan. Mereka adalah ahli pidato yang ucapannya berlainan dengan
perilakunya.

6. Mereka dihalau dalam keadaan tersalib di pohon kurma dari neraka. Mereka adalah manusia yang berusaha mengajak orang ramai untuk menyokong pemimpin yang tidak jujur.


7. Mereka dihalau dalam keadaan terpotong tangan dan kakinya. Mereka adalah
orang-orang yang mengganggu jiran-jiran.

8. mereka dihalau dalam keadaan buta. Mereka adalah dari golongan yang curang dalam menetapkan hukum.

9. Mereka dihalau dalam keadaan busuknya lebih busuk daripada bau bangkai.
Mereka adalah orang yang gemar melepaskan nafsu syahwat dan menolak perkara wajib seperti zakat, puasa, solat, ... tidak menjalankan kerja dakwah dan sebagainya.

10. Mereka dikumpulkan dalam keadaan memakai pakaian besi yang panas. Mereka ini adalah manusia yg syirik kepada Allah swt.


โ†ง

(VIDEO) Misteri lelaki bercahaya dalam Masjid Nabawi ketika Khutbah Jumaat

$
0
0
Sebuah video yang merakam khutbah Jumaat minggu lalu di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi menjadi isu hangat dibincangkan di laman sosial.

Dalam video itu kelihatan seorang lelaki misteri bercahaya yang dirakan video kamera.

Video ini merakam solat Jumaat pada 23 Muharram 1433 H bertepatan pada 7 Disember 2012 dengan khatib Syaikh DR Abdul Muhsin al-Qasim.


โ†ง

Kisah nyata Malaikat turut berperang bersama Mujahidin melawan rejim Syiah Assad

$
0
0
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (Surah Al-Anfal 10)

Ada kisah menarik daripada sukarelawan Hilal Ahmar Society Indonesia(Hasi) yang baru sahaja tiba di Syria dan membuat laporan di bangunan Dewan Dakwah Islamiah Indonesia(DDII) pada hari Selasa (11/12/2012). Abu Yahya, penyelaras sukarelawan Hasi menceritakan kisah seorang bekas tentera Bashar Assad yang bertaubat lalu bergabung dengan mujahidin.

Kepada bekas tentera itu, para mujahidin sempat bertanya kenapa para tentera Assad yang berjumlah 1500 orang di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan terhadap mujahidin Syria yang hanya berjumlah 150 orang. Dari segi kekuatan (jumlah) dan persenjataan, mujahidin sangat lemah dari tentera rejim syiah Assad.

Mendengar soalan itu, bekas tentera Bashar Assad ini berasa hairan dan bertanya. "Siapa kata jumlah mereka sedikit? Kami setiap malam melihat kamu dengan berpakaian putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami berfikir dulu untuk menyerang, "kata bekas rejim syiah Assad tersebut.


Kisah yang berlaku di atas bukan terjadi sekali itu. Cerita lain muncul ketika mujahidin hendak melakukan serangan terhadap konvoi 50 trak yang dinaiki tentera rejim Bashar Assad. Hingga pada satu tempat berlaku tembak menembak di antara mujahidin dengan tentera rejim Assad. Oleh kerana mujahidin memang sudah merancang serangan tersebut menyebabkan tentera Bashar Assad berundur.
Namun ketika serangan berlaku, tiba-tiba muncul kejadian di luar jangkaan mereka. Helikopter dan pesawat pejuang datang seperti hendak menyerang pihak mujahidin. Tentu mujahidin membuat kesimpulan bahawa ini bantuan dari pihak Bashar Assad untuk menyerang mereka. Kita ketahui bahawa sehingga kini mujahidin Syria langsung tidak mempunyai kelengkapan perang seperti pesawat. Mereka bertempur hanya melalut darat dengan persenjataan yang mundur jika dibandingkan dengan senjata milik rejim Assad.

Mengukur jumlah mujahid dan persenjataan yang terhad, komando mujahidin mengarahkan untuk segera mengosongkan tempat pertempuran dan masuk ke gunung-gunung untuk mengatur strategi. Satu keajaiban berlaku, ketika mujahidin sudah berundur, bunyi tembakan masih terus berlaku. Muncung dan desingan peluru seperti tidak berhenti walaupun tidak ada satu mujahidin pun berada di lokasi pertempuran tersebut. Komando mujahidin bertanya dalam hati, siapakah sebenarnya yang sedang berperang melawan tentera Bashar Assad. Dia kemudian memeriksa jumlah mujahid yang ada untuk memastikan jika ada mujahidin yang tertinggal dan melakukan serangan terhadap tentera Assad. Namun dari perkiraan tersebut seluruh mujahidin sudah masuk ke dalam gunung.

Hingga matahari terbit dan mereka yakin keadaan telah selamat, barisan mujahidin turun dari gunung dan terkejutnya apabila mereka melihat sebahagian tentera Assad telah terbunuh. Sebahagian yang lain mengalami luka parah akibat pertempuran hebat tersebut. Tentu kejadian ini menjadi seribu tanya bagi Abu Yahya, sukarelawan Hasi yang menghabiskan masa selama satu bulan di Desa Salma, daerah Jabal Akhrod, Syria dan mendengar kisah ini langsung dari mujahidin.

"Siapa pula yang berada di dalam pesawat dan helikopter untuk melawan tentera Syria?" diam Abu Yahya dengan seribu tanda tanya di depan para awak media yang juga diliputi kehairanan.
Subhanallah, inilah ayaturrahman yang muncul dalam Jihad di bumi Syam. Fakta yang menjadi bukti bahawa mujahidin tidak berseorangan. Mereka bersama Allah untuk berperang menegakkan Islam di Syria dan melawan kezaliman regim Syiah Nushairiyyah terhadap umat Islam. Semoga ini menjadi khabar baik bagi kemenangan mujahidin dan tegaknya Islam di Syria. Tentu jika kita mendengar kisah dari mujahidin, kita akan sangat faham siapakah bala tentera yang tiba-tiba datang membantu para mujahidin melawan tentera Assad.

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (Surah Al-Anfal 10).


โ†ง
โ†ง

Kisah nyata isteri berzina dengan suami orang yang bekerja di Offshore

$
0
0
Salam,

Di sini ingin berkongsi masalah saya dan dapatkan pandangan dari pihak tuan.

Saya seorang isteri, berusia 24 tahun dan baru berkahwin bulan Julai 2014 yang lalu. Sebelum berkahwin saya telah jatuh cinta dengan suami orang yang berusia 39 tahun. Dia juga telah mempunyai 4 orang anak.

Isterinya mengandung, kami berkenalan

Semasa isteri nya mengandungkan anak ke 4, kami mula berkenalan melalui aplikasi WeChat. Semasa berkenalan, secara jujur, dia mengakui bahawa dia adalah suami orang dan bapa kepada anak-anak kesayangan. Memang saya tiada masalah, kerana sekadar kawan-kawan biasa sahajaโ€ฆ


Dia terus menerus menghubungi saya sehingga saya jatuh cinta padanya dalam masa tidak sampai 2 bulan. Bermula dari situ kami saling mencintai dan menyayangi. Dia kerja offshore dan cuma balik darat setiap 2 bulan. Masa dia nak balik, kami telah atur pertemuan sulung kami di sebuah hotel. Hati sungguh berdebar-debar kerana itu adalah kali pertama kami bersemuka. Sebelum ini kami hanya video call sahaja sepanjang dia berada di lautโ€ฆ

Terlanjur jua akhirnyaโ€ฆ

Kali pertama dating saya telah kalah dengan dia. Saya terlanjur dengan dia. Dia adalah lelaki kedua yang penah saya terlanjur. Sebelum ini, saya pernah terlanjur dengan bekas teman lelaki semasa menjadi pelajar di universiti. Kami terlanjur di hotel itu, atas kehendak masing-masing, tiada paksaanโ€ฆ

Seterusnya, begitulah setiap kali balik ke darat, kami telah atur pertemuan untuk pergi honeymoon. Dia sanggup menipu isterinya untuk pergi honeymoon dengan saya. Kasih sayang dan cinta kami makin erat dan sukar untuk saya lupakan dia. Saya cuba lupakan dia, tetapi saya tidak dapat bohong perasaan saya sendiri. Saya cintakan dia sangat-sangat.

Kenapa sanggup curang?
Saya ada bertanya, kenapa dia curang dengan isteri. Katanya, โ€œAbang takkan curang kalau isteri tiada masalah. Kehendak batin abang selalu tidak dipenuhiโ€. Itu sahaja alasannyaโ€ฆ Saya pun terdetik, โ€œAdakah aku ini hanya pemuas nafsu untuk dia?โ€. Saya cuba bencikan dia dan tidak berhubungan dengan dia, tetapi gagal. Sayang saya pada dia sangat kuatโ€ฆ

Dalam masa kami bercinta, pernah isteri dia baca mesej kami. Bila isterinya tanya, dia jawab cuma kawan sahaja. Saya keliru dengan cinta kamiโ€ฆ

Terima lamaranโ€ฆ

Dalam masa bercinta dengan suami orang itu, tiba-tiba kawan lama saya masa kanak-kanak dahulu datang melamarโ€ฆ Saya menerima lamaran itu dengan harapan inilah cara terbaik untuk saya berpisah dan melupakan suami orang itu. Setelah tarikh kahwin ditetapkan, saya beritahu dia, โ€œAbang, ayang dah nak berkahwinโ€. Dia benar-benar terperanjat dan menangis.

Dia ada nyatakan hasrat untuk berkahwin dengan saya. Namun, saya sendiri takut untuk beritahu keluarga kerana status dia sebagai suami orang. Jarak umur kami juga jauh, dan saya adalah anak bongsu. Keluarga mengharapkan yang terbaik untuk sayaโ€ฆ.

Saya suruh dia jumpa kelurga saya kalau betul mahu kahwin dengan saya. Dia kata, โ€œAbang akan cari masa yang sesuaiโ€

Setelah memberitahu dia yang saya akan berkahwin, saya fikir ini akan buatkan hubungan kami terputus. Sebaliknya, ia jadi semakin galak dan masing-masing tidak dapat kawal diri. Kami sangat sayang antara satu sama lain. Sehinggakan, dia sanggup berikan duit untuk saya, sponsor semua barang hantaran perkahwinan dan baju kahwin saya. Barang hantaran dan baju kahwin, kami pergi shopping bersama-sama. Sampai macam itu sekali dia sanggup layan saya. Kadang-kadang terfikir, patutlah dia boleh belanja saya kerana bergaji besar. S3ks dengan saya dia dapat, jadi apalah sangat dengan duit itu. Kadang-kadang terfikir, betapa bodohnya sayaโ€ฆ.

Hari ijabkabulโ€ฆ

Tanggal hari perkahwinan saya, dia menangis lagi. Setelah sebulan kahwin, kami masih tidak berjumpa. Kami masih tidak dapat kawal diri kami. Kami terlanjur lagi, walaupun selepas saya kahwin. Ia berlanjutan sehingga ke hari ini. Saya buntu bagaimana mahu berpisah dengan dia. Saya ada beritahu, saya tidak mahu berkawan lagi dengan dia. Dia hanya cakap, โ€œAbang tetap sayang dan cintakan ayang macam dulu-dulu. Abang akan tunggu ayang selamanyaโ€. Dia masih tidak mahu lepaskan sayaโ€ฆ

Saya tidak dapat elak dari dia. Saya sayang dia sangat-sangat. Kadangkala, terfikir mahu beritahu isterinya, bahawa suaminya curang dengan saya. Namun, saya terfikir pula kerana faham perasaan lembut perempuan. Mesti isteri dia sedih bila tahu suaminya curang dengan saya. Sebelum ini, dia juga pernah terlanjur dengan perempuan lain. Pernah bawa berjumpa dengan isterinya untuk minta izin berkahwin lagi. Isterinya tidak izinkan. Kini, saya pula menghadapi situasi iniโ€ฆ

Hubungan jarak jauh Saya tinggal jauh dari suami.

Sebab itulah saya ada masa untuk layan suami orang itu bila dia balik ke darat. Sudahlah jauh, suami saya pula sibuk dengan kerja. Isteri kekasih saya juga sibuk dengan kerja. Jadi, selama ini, sayalah yang melayan suami orang itu.


โ†ง

Hukum suami bersetubuh dengan dua isteri serentak

$
0
0
Soalan;

Apakah hukum seseorang suami apabila dia bersama dengan kedua isterinya dalam satu masa. Adakah isteri-isterinya juga menanggung dosa sekiranya berdosa. Adakah isteri-isterinya berhak untuk menolok ajakkan suaminya itu.

Demangz :Tapi istri kan harus taat pd suamiโ€ฆ.disini yg salah bagi saya ialah perkara tersebut terkeluar dijadikan bahan bahasโ€ฆ..perkara ini adalah rahsia suami istriโ€ฆ.

Jawapan :

HARAM

Assalammualaikum,

tapi saudara harus memikirkan soal ini begini,hukum Allah dan hukum suami mana yang lebih benar? siapa yang lebih berhak ditaati Allah atau suami? sesungguhnya tiada taat yang membuta tuli dalam Islam,taat dalam Islam itu tidak akan menganiayai mana mana pihak dan taat dalam Islam pasti menuntut ketaatan yang mutlak kepada Allah kerana Allah pembela sekelian makhluk dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.Suami dalam menuntut ketaatan isterinya perlu memenuhi ketaatannya kepada Allah.Allah menuntut ketaatan kedua dua pihak dalam segala hal lalu memberikan keadilan dan manfaat kepada keduanya,sesungguhnya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana.Lihatlah Al-Quran dan Hadis berbicara menuntut keadilan dari segala hal,menjadi undang-undang dan pelindung kepada mereka mereka yang taat kepada Allah. :

โ€œIsteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.โ€ (Al-Baqarah: 223)


Tujuan bersutubuh dalam Islam bukan hanya semata mata memuaskan nafsu syahwat,tujuan utama adalah untuk mengembangkan Ummat Nabi Muhammad S.A.W, melahirkan anak,bersetubuh bagi yang telah berakad nikah dalam Islam adalah satu ibadah,Jadi ibadah itu tidak akan sia siakan mana mana pihak,jelas ayat ini menuntut para suami menyetubuhi isterinya dengan mendatangkan manfaat iaitu keturunan dan ayat ini menjelaskan lagi bahawa hanya rahim yang boleh memberi manfaat ini.walaupun ayat ini mengatakan bagaimana saja kamu kehendaki,Allah juga menuntut amal yang baik dan takwa.

Ini dikuatkan lagi dengan hadis ini selepas turun ayat Al-Baqarah: 223 di atas,

Nabi Muhammad S.A.W berkata kepada Umar : boleh kamu bersetubuh dari depan dan boleh juga dari belakang, tetapi hindari di waktu haidh dan dubur.; (Riwayat Ahmad dan Tirmidzi)

Dari Ibnu โ€˜Abbas radhiallahu โ€˜anhuma, Rasulullah Shallallahu โ€˜alayhi wa Sallam bersabda (yang artinya):

โ€œAllah tidak memandang seseorang laki-laki yang melakukan anal seks baik dengan laki-laki atau pun perempuan.โ€ (HR. at-Tirmidzi, an-Nasaโ€™i, Ibnu Hibban; dikatakan oleh at-Tirmidzi: โ€œHasan gharibโ€, dishahihkan oleh Ibnu Hazm)

Saudara Demangz yang memberi pendapat sebenarnya telah menjawab soalan saudara sendiri,sudah tentu akan menjadi perbualan dan bahan bahas diantara kedua mereka,kerana fitrah wanita nafsunya tinggi,cemburu dan malu,apabila 3 orang ia tidak menjadi rahsia dan hubungan privasi yang suci untuk dua individu,ini kerana masing masing telah mendedahkan aurat sesama mereka,sesama wanita juga mempunyai aurat dan batas batas pergaulan dalam Islam,aurat isteri hanya untuk suami,bukan untuk isteri-isterinya.maka dari segi aurat saja ia sudah bercanggah dengan hukum Islam,Islam itu agama yang beretika dalam segala hal,agama yang menghapuskan kebatilan dan memberi manfaat dari segala segi,Islam memberikan penyelesaian kepada semua permasalahan insan,lihatlah islam berbicara dari sudut psychology dan kesihatan apabila melarang dan membenarkan sesuatu perkara,banyak kajian yang telah membuktikan jika islam mengharamkan sesuatu perkara pasti kerana perkara itu memudaratkan insan,contohnya seperti AIDS,penyakit kelamin,penderaan seksual dan sebagainya. Islam membuktikan keadilanNya dengan memberikan hak kepada suami untuk berpoligami dalam masa yang sama memberikan hak kepada isteri dengan menuntut keadilan dan kemampuan suami.Agama Allah ini amat mementingkan kebersihan juga sangat tinggi adabnya bagi memelihara akhlak setiap insan oleh itu Islam menjadi agama yang sempurna kepada insan.

pendapat dan hujah saya berdasarkan hadis ini :

Rasulullah SAW bersabda:
ุนู†ู ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠุฏู ุงู„ู’ุฎูุฏู’ุฑููŠูู‘: ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ:
((ู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠููู’ุถููŠ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ูููŠ ุซูŽูˆู’ุจู ูˆูŽุงุญูุฏูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชููู’ุถููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ูููŠ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏู)) [ุตุญูŠุญ ู…ุณู„ู…]

Maksudnya: โ€œSeorang lelaki tidak boleh melihat aurat lelaki lain, demikian juga wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain. Tidak boleh dua orang lelaki berada (tidur) dalam satu selimut demikian juga dengan wanita dilarang berbuat demikian.โ€ [HR Muslim].

Sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud: โ€œSesungguhnya wanita itu adalah auratโ€. (HR Al-Bazar dan At-Tirmizi).

Wallahuaโ€™alam..

Slave Of Allah,

Mohd Fhazal Aznan

*Betulkan kalau saya silap ya,sertakan dengan hadis-hadis yang sahih bagi menguatkan hujah dan mejadi manfaat bersama,keluasan fiqh,pendapat mazhab dialu-alukan sertakan rujukan kitab dan para Imam yang memberikan hujah berdasarkan sunnah dan hadis Nabi Muhammad S.A.W.


โ†ง

Cara halal dan berguna memuaskan suami ketika isteri sedang haid

$
0
0

Ada seribu cara halal untuk memuaskan suami ketika sedang haid. Dengan cara ini, bisa menghindari suami melakukan masturbasi atau bahkan selingkuh.

Pertanyaan:

Bismillahโ€ฆ ustadz, bagaimana cara memuaskan suami ketika istri haid? bolehkah istri (โ€˜afwan) memainkan penisnya hingga maninya keluar? Apakah ini termasuk onani atau tidak?
syukron

Dari: Ana

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu โ€˜ala rasulillah, amma baโ€™du,

Ada seribu cara untukย memuaskan suami ketika istri sedang haid. Karena islam tidak menghukumi fisikย wanita haidย sebagai benda najis yang selayaknya dijauhi, sebagaimana praktek yang dilakukan orang yahudi. Anas bin Malik menceritakan,

ุฃู† ุงู„ูŠู‡ูˆุฏ ูƒุงู†ูˆุง ุฅุฐุง ุญุงุถุช ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ููŠู‡ู… ู„ู… ูŠุคุงูƒู„ูˆู‡ุง ูˆู„ู… ูŠุฌุงู…ุนูˆู‡ู† ููŠ ุงู„ุจูŠูˆุช ูุณุฃู„ ุงู„ุตุญุงุจุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูุฃู†ุฒู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ : ูˆูŠุณุฃู„ูˆู†ูƒ ุนู† ุงู„ู…ุญูŠุถ ู‚ู„ ู‡ูˆ ุฃุฐู‰ ูุงุนุชุฒู„ูˆุง ุงู„ู†ุณุงุก ููŠ ุงู„ู…ุญูŠุถโ€ฆ

Sesungguhnya orang yahudi, ketika istri mereka mengalami haid, mereka tidak mau makan bersama istrinya dan tidak mau tinggal bersama istrinya dalam satu rumah. Para sahabatpun bertanya kepada Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. kemudian Allah menurunkan ayat, yang artinya:

โ€œMereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah bahwa haid itu kotoran, karena itu hindari wanita di bagian tempat keluarnya darah haidโ€ฆโ€ (HR. Muslim 302).

Dengan demikian, suami masih bisa melakukan apapun ketika istri haid, selain yang Allah larang dalam Al-quran, yaitu melakukan hubungan intim.

3 Macam Interaksi Intim Suami dan Istri Ketika Haid

Ada 3 macam interaksi intim antara suami & istri ketika haid:

Pertama, interaksi dalam bentuk hubungan intim ketika haid. Perbuatan ini haram dengan sepakat ulama, berdasarkan firman Allah,

ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ููˆู†ูŽูƒูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุญููŠุถู ู‚ูู„ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุฐู‹ู‰ ููŽุงุนู’ุชูŽุฒูู„ููˆุง ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุญููŠุถู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู‚ู’ุฑูŽุจููˆู‡ูู†ูŽู‘ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุทู’ู‡ูุฑู’ู†ูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ุชูŽุทูŽู‡ูŽู‘ุฑู’ู†ูŽ ููŽุฃู’ุชููˆู‡ูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: โ€œHaid itu adalah suatu kotoranโ€. Karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah: 222)

Orang yang melanggar larangan ini, wajib bertaubat kepada Allah, dan membayar kaffarah, berupa sedekah satu atau setengah dinar. Keterangan tentang ini bisa anda simak di:ย Hukum Berhubungan Badan setelah Haid Berhenti tetapi Belum Mandi Wajib

Kedua, interaksi dalam bentuk bermesraan dan bercumbu selain di daerah antara pusar sampai lutut istri ketika haid. Interaksi semacam ini hukumnya halal dengan sepakat ulama. Aโ€™isyah radhiyallahu โ€˜anha menceritakan,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุญูุถู’ุชู ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุชูŽู‘ุฒูุฑูŽุŒ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูุจูŽุงุดูุฑูู†ููŠ

Apabila saya haid, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menyuruhku untuk memakai sarung kemudian beliau bercumbu denganku. (HR. Ahmad 25563, Turmudzi 132 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Maimunah radhiyallahu โ€˜anha,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูุจูŽุงุดูุฑู ู†ูุณูŽุงุกูŽู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุฅูุฒูŽุงุฑู ูˆูŽู‡ูู†ูŽู‘ ุญููŠูŽู‘ุถูŒ

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bercumbu dengan istrinya di daerah di atas sarung, ketika mereka sedang haid. (HR. Muslim 294)

Ketiga, interaksi dalam bentuk bermesraan dan bercumbu di semua tubuh istri selain hubungan intim dan anal seks. Interaksi semacam ini diperselisihkan ulama.

1. Imam Abu Hanifah, Malik, dan As-Syafii berpendapat bahwa perbuatan semacam ini hukumnya haram. Dalil mereka adalah praktek Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, sebagaimana keterangan Aโ€™isyah dan Maimunah.

2. Imam Ahmad, dan beberapa ulama hanafiyah, malikiyah dan syafiiyah berpendapat bahwa itu dibolehkan. Dan pendapat inilah yang dikuatkan An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (3/205).

Diantara dalil yang mendukung pendapat kedua adalah

a. Firman Allah

ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ููˆู†ูŽูƒูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุญููŠุถู ู‚ูู„ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุฐู‹ู‰ ููŽุงุนู’ุชูŽุฒูู„ููˆุง ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุญููŠุถู

โ€œMereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: โ€œHaid itu adalah suatu kotoranโ€. Karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari Al-Mahidh..โ€

Ibn Utsaimin mengatakan,

Makna Al-Mahidh mencakup masa haid atau tempat keluarnya haid. Dan tempat keluarnya haid adalah kamaluan. Selama masa haid, melakukan hubungan intim hukumnya haram. (As-Syarhul Mumthiโ€™, 1/477)

Ibn Qudamah mengatakan,

ูุชุฎุตูŠุตู‡ ู…ูˆุถุน ุงู„ุฏู… ุจุงู„ุงุนุชุฒุงู„ ุฏู„ูŠู„ ุนู„ู‰ ุฅุจุงุญุชู‡ ููŠู…ุง ุนุฏุงู‡

Ketika Allah hanya memerintahkan untuk menjauhi tempat keluarnya darah, ini dalil bahwa selain itu, hukumnya boleh. (Al-Mughni, 1/243)

b. Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu, ketika para sahabat menanyakan tentang istri mereka pada saat haid. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุงุตู’ู†ูŽุนููˆุง ูƒูู„ูŽู‘ ุดูŽูŠู’ุกู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุงู„ู†ูู‘ูƒูŽุงุญูŽ

โ€œLakukanlah segala sesuatu (dengan istri kalian) kecuali nikah.โ€ (HR. Muslim 302).

Ketika menjelaskan hadis ini, At-Thibi mengatakan,

ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงุฏูŽ ุจูุงู„ู†ูู‘ูƒูŽุงุญู ุงู„ู’ุฌูู…ูŽุงุนู

โ€œMakna kata โ€˜nikahโ€™ dalam hadis ini adalah hubungan intim.โ€ (Aunul maโ€™bud, 1/302)

Hubungan intim disebut dengan nikah, karena nikah merupakan sebab utama dihalalkannya hunungan intim.

c. Disebutkan dalam riwayat lain, bahwa terkadang Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam juga melakukan praktek yang berbeda seperti di atas.

Diriwayatkan dari Ikrimah, dari beberapa istri Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ู…ู† ุงู„ุญุงุฆุถ ุดูŠุฆุง ุฃู„ู‚ู‰ ุนู„ู‰ ูุฑุฌู‡ุง ุซูˆุจุง

โ€œBahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam ketika hendak melakukan hubungan intim dengan istrinya yang sedang haid, beliau menyuruhnya untuk memasang pembalut ke kemaluan istrinya.โ€ (HR. Abu Daud 272 dan Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan: Sanadnya kuat).
Onani Bukan Solusi

Memahami hal ini, selayaknya suami tidak perluย risau ketika istrinya haid. Dan jangan sekali-kali melakukanย onaniย tanpa bantuan tubuh istri. Mengeluarkan mani dengan selain tubuh istri adalah perbuatan yang terlarang, sebagaimana firman Allah ketika menyebutkan kriteria orang mukmin yang beruntung,

ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ู‡ูู…ู’ ู„ูููุฑููˆุฌูู‡ูู…ู’ ุญูŽุงููุธููˆู†ูŽ ( ) ุฅูู„ูŽู‘ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ู…ูŽุง ู…ูŽู„ูŽูƒูŽุชู’ ุฃูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ูู‡ูู…ู’ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽู„ููˆู…ููŠู†ูŽ ( ) ููŽู…ูŽู†ู ุงุจู’ุชูŽุบูŽู‰ ูˆูŽุฑูŽุงุกูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ุนูŽุงุฏููˆู†ูŽ

Orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Mukminun: 5 โ€“ 7)

Diantara sifat mukminin yang beruntung adalah orang yang selalu menjaga kemaluannya dan tidak menyalurkannya, selain kepada istri dan budak wanita. Artinya, selama suami menggunakan tubuh istri untuk mencapai klimaks syahwat, maka tidak dinilai tercela. Berbeda dengan โ€œorang yang mencari selain ituโ€, baik berzina dengan wanita lain, atau menggunakan bantuan selain istri untuk mencapai klimaks (baca: onani), Allah sebut perbuatan orang ini sebagai tindakan melampaui batas.

Allahu aโ€™lam.



โ†ง

17 Amalan untuk menghapuskan dosa diri sendiri

$
0
0
Manusia mesti melakukan dosa dan pasti memerlukan keampunan Allah SWT. Oleh kerana itu Allah memberikan keutamaan dan kemurahan kepada hambaNya dengan mensyariatkan amalan-amalan yang dapat menghapus dosa disamping bertaubat. Sebagiannya dijelaskan dalam Al Quran dan sebahagian lagi dalam Sunnah Rasulullah SAW.

Diantaranya sebagai berikut:

1. Menyempurnakan wuduk dan berjalan ke masjid,

sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW:

ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูŽุฏูู„ูู‘ูƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽู…ู’ุญููˆ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ูˆูŽูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุจูู‡ู ุงู„ุฏูŽู‘ุฑูŽุฌูŽุงุชู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุจูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูุณู’ุจูŽุงุบู ุงู„ู’ูˆูุถููˆุกู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู‡ู ูˆูŽูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูุทูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู ูˆูŽุงู†ู’ุชูุธูŽุงุฑู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ููŽุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ุงู„ุฑูู‘ุจูŽุงุทู

โ€œMahukah kamu sekalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai Rasulullah. Baginda bersabda: menyempurnakan wuduk ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath ( merapatkan hubungan dengan Allah SWT)โ€ (HR Muslim dan Al Tirmidzi).

Juga dalam sabda Baginda yang lain:

ุฅูุฐูŽุง ุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ููŽุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูุถููˆุกูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ู„ูŽุง ูŠูุฎู’ุฑูุฌูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ู‡ูŽุฒูู‡ู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฅููŠูŽู‘ุงู‡ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฎู’ุทู ุฎูุทู’ูˆูŽุฉู‹ ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฑูŽููŽุนูŽู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ุญูŽุทูŽู‘ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฎูŽุทููŠุฆูŽุฉู‹

โ€œJika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosaโ€ (HR. Al Tirmidzi).

2. Puasa pada hari Arafah dan Asyura :\

dalilnya:

ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตููŠูŽุงู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูŽุญู’ุชูŽุณูุจู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽููู‘ุฑูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽ ุตููŠูŽุงู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูŽุญู’ุชูŽุณูุจู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽููู‘ุฑูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู

โ€œNabi Bersabda: Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus setahun yangsebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari Aโ€™syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang telah laluโ€ (HR. At Tirmidzi dan di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih Al Jaamiโ€™ no. 3853)


3. Solat terawih di bulan Ramadhan,

dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽ ุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู

โ€œSiapa yang menegakkan romadhon (shalat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah laluโ€ (Muttafaqun โ€˜Alaihi)

4. Haji yang mabrur,

dengan dalil:

ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฌูŽู‘ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑู’ููุซู’ ูˆูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูู’ุณูู‚ู’ ุฑูŽุฌูŽุนูŽ ูƒูŽูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽุฏูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ูู‘ู‡ู

โ€œSiapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan maka kembali seperti hari ibunya melahirkannyaโ€ (HR. Al Bukhari)

dan sabda beliau:

ุงู„ู’ุญูŽุฌูู‘ ุงู„ู’ู…ูŽุจู’ุฑููˆุฑู ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูŽู‡ู ุฌูŽุฒูŽุงุกูŒ ุฅูู„ูŽู‘ุง ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู

โ€œHaji mabrur balasannya hanyalah surgaโ€ (HR. Ahmad).

5. Memaafkan hutang orang yang sukar membayar,

dengan dalil:

ุนูŽู†ู’ ุญูุฐูŽูŠู’ููŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูุชููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูุนูŽุจู’ุฏู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุขุชูŽุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽุงู„ู‹ุง ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุงุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูู‘ ุขุชูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ู…ูŽุงู„ูŽูƒูŽ ููŽูƒูู†ู’ุชู ุฃูุจูŽุงูŠูุนู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูู„ูู‚ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ููŽูƒูู†ู’ุชู ุฃูŽุชูŽูŠูŽุณูŽู‘ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ููˆุณูุฑู ูˆูŽุฃูู†ู’ุธูุฑู ุงู„ู’ู…ูุนู’ุณูุฑูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽุญูŽู‚ูู‘ ุจูุฐูŽุง ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุชูŽุฌูŽุงูˆูŽุฒููˆุง ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏููŠ

โ€œDari Hudzaifah beliau berkata Allah memanggil seorang hambaNya yang Allah karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kamu telah menganugerahkanku hartaMu lalu aku bermuamalah dengan orang-orang. Dan dahulu akhlakku adalah memaafkan, sehingga aku dahulu mempermudah orang yang mampu dan menunda pembayaran hutang orang yang sulit membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak darimu maka maafkanlah hambaKu iniโ€ (HR. Muslim).

6. Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa,

dengan dalil:

ุงุชูŽู‘ู‚ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูุนู’ ุงู„ุณูŽู‘ูŠูู‘ุฆูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ู’ุญูู‡ูŽุง ูˆูŽุฎูŽุงู„ูู‚ู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูŽ ุจูุฎูู„ูู‚ู ุญูŽุณูŽู†ู

โ€œBertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang muliaโ€ (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaamiโ€™ no. 97.)

7. Memberi salam dan berkata baik,

dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ุฅูู†ูŽู‘ ูƒูู…ู’ ูƒููˆู’ุฌูุจูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ุจูŽุฐู’ู„ู ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ูˆูŽ ุญูุณู’ู†ู ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ู

โ€œSesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baikโ€ (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan di-shahih-kan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shahihah, no. 1035)

8. Sabar di atas musibah yang menimpa,

dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฅูุฐูŽุง ุงุจู’ุชูŽู„ูŽูŠู’ุชู ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏููŠ ู…ูุคู’ู…ูู†ู‹ุง ููŽุญูŽู…ูุฏูŽู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุงุจู’ุชูŽู„ูŽูŠู’ุชูู‡ู ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู…ู ู…ูู†ู’ ู…ูŽุถู’ุฌูŽุนูู‡ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูƒูŽูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽุฏูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ูู‘ู‡ู ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง

โ€œSesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Sungguh Aku bila menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia memujiku atas ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya tersebut bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannyaโ€ (HR Ahmad, dan dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144).

9. Menjaga solat lima waktu dan jumaat serta puasa Ramadhan, dengan dalil sabda Rasulullah:

ุงู„ุตู„ูˆุงุช ุงู„ุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽ ุงู„ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ูˆูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู† ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู† ู…ููƒูŽููู‘ุฑูŽุงุชู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ุงุฌู’ุชูู†ูุจูŽุชู ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑู

โ€œSholat lima waktu dan jumโ€™at ke jumโ€™at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besarโ€ (HR Muslim)

10. Mengumandangkan azan,

dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฐูู‘ู†ูŽ ูŠูุบู’ููŽุฑู ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุฏูŽู‰ ุตูŽูˆู’ุชูู‡ู

โ€œSeorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranyaโ€ (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shahih AL Jaamiโ€™ no. 1929)

11. Solat wajib,

dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูู…ู’ ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ูŽู‘ ู†ูŽู‡ูŽุฑู‹ุง ุจูุจูŽุงุจู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ูููŠู‡ู ูƒูู„ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ู…ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูุจู’ู‚ููŠ ู…ูู†ู’ ุฏูŽุฑูŽู†ูู‡ู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ูŽุง ูŠูุจู’ู‚ููŠ ู…ูู†ู’ ุฏูŽุฑูŽู†ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูุซู’ู„ู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูŠูŽู…ู’ุญููˆ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง

โ€œBagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-dosaโ€ (HR. Al Bukhari).

12. Memperbanyakkan sujud,

dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam:

ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุจูŽูƒูŽุซู’ุฑูŽู†ู ุงู„ุณูู‘ุฌููˆู’ุฏู ููŽุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุณู’ุฌูุฏู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฑูŽููŽุนูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุฉู‹ ูˆูŽ ุญูŽุทูŽู‘ ุนูŽู†ู’ูƒูŽ ุจูู‡ูŽุง ุฎูŽุทููŠู’ุฆูŽุฉู‹

โ€œHendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali sujud kepada Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa)โ€ (HR Muslim).

13. Solat malam atau Tahjjud dengan Qiamullail,

dengan dalil:

ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุจูู‚ููŠูŽุงู…ู ุงู„ู„ูŽูŠู’ู„ู ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ุฏูŽุฃู’ุจู ุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูุฑู’ุจูŽุฉูŒ ู„ูŽูƒูู… ู„ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุจูู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ู…ููƒูŽููู‘ุฑูŽุฉูŒ ู„ู„ุณูŽู‘ูŠู’ุฆูŽุงุชู ูˆูŽ ู…ูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฉูŒ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅูุซู’ู…ู

โ€œHendaklah kalian sholat malam, karena ia adalah adat orang yang sholeh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Robb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosaโ€ (HR Al Haakim, dan dihasankan Al Albani dalamIrwaโ€™ Al Ghalil 2/199).

14. Berjihad dijalan Allah,

dengan dalil:

ูŠูุบู’ููŽุฑู ู„ู„ุดูŽู‘ู‡ููŠู’ุฏู ูƒูู„ูŽู‘ ุฐูŽู†ู’ุจู ุฅู„ุงูŽู‘ ุงู„ุฏูŽู‘ูŠู’ู†

โ€œSemua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutangโ€ (HR Muslim)

15. Mengiringkan haji dengan umrah,

dengan dalil:

ุชูŽุงุจูุนููˆู’ุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุญูŽุฌูู‘ ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูู…ู’ุฑูŽุฉู ููŽุฅูู†ูŽู‘ ู…ูุชูŽุงุจูŽุนูŽุฉูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ูููŠู’ ุงู„ู’ููŽู‚ู’ุฑูŽ ูˆูŽ ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆู’ุจู ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ูููŠู’ ุงู„ู’ูƒููŠู’ุฑู ุฎูŽุจูŽุซูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุฏู

โ€œIringi haji dengan umroh, karena mengiringi antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana Al Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besiโ€ (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaamiโ€™ no,2899)

16. Sedekah,

dengan dalil:

ุฅูู† ุชูุจู’ุฏููˆุง ุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุงุชู ููŽู†ูุนูู…ูŽู‘ุง ู‡ููŠูŽ ูˆูŽุฅูู† ุชูุฎู’ูููˆู‡ูŽุง ูˆูŽุชูุคู’ุชููˆู‡ูŽุง ุงู„ู’ููู‚ูŽุฑูŽุขุกูŽ ููŽู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูู ู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠููƒูŽููู‘ุฑู ุนูŽู†ูƒูู… ู…ูู‘ู† ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชููƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุจูู…ูŽุง ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุฎูŽุจููŠุฑูู

โ€œJika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakanโ€(QS. Al Baqarah: 271)

Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam pun bersabda:

ุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุฉู ุชูุทู’ููู‰ุกู ุงู„ู’ุฎูŽุทููŠู’ุฆูŽุฉูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูุทู’ููู‰ุกู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑูŽ

โ€œShadaqah menghapus dosa seperti air memadamkan apiโ€ (HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan di-shahih-kan Al Al Bani dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)

17. Menegakkan hukum hudud yang sesuai dengan syariat Islam,

dengan dalil:

ุฃูŽูŠูู‘ู…ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ุดูŽูŠู’ุฆูŽุงู‹ ู…ูŽู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุฃูู‚ููŠู’ู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุฏูู‘ู‡ู ูƒูŽููŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฐูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุฐูŽู‘ู†ู’ุจู

โ€œSiapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum hudud maka dihapus dosa tersebutโ€ (HR Al Haakim dan dishohihkan Al Albani dalamShahih Al Jaamiโ€™ no,2732).


โ†ง
โ†ง

Hukum wanita tidak menutup aurat tapi sholat lima waktu

$
0
0
Ustaz Azhar Idrus:

Tidak tinggal solat bermakna dia masih Islam. Jika tidak solat, maka tiada satu rukun Islam. Tidak cukup satu rukun maka tidak sempurnalah Islamnya. Sama seperti solat ada 13 rukun. Jika tidak rukuk maka tidak sah solatnya. Jadi, bila tinggal satu daripada rukun Islam, seseorang tidak dikatakan Islam.

Jika tidak tutup aurat tetapi tetap solat, dia dikira berdosa kepada Allah. Islamnya masih ada, kecuali jika dia tinggal solat, maka Islamnya akan tercabut.

Perempuan yang tidak pakai tudung tapi solat itu lebih baik daripada perempuan yang pakai tudung tapi tidak solat.

foto sekadar hiasan

Bagi perempuan yang masih tidak bertudung, maka hendaklah dia memasang azam untuk memakai tudung.


โ†ง

Hukum Sholat Jamaah berdua dengan wanita yang bukan Mahram

$
0
0
Bolehkah shalat berdua dg wanita teman kampus di musolah jurusan?. Krn pas waktu shalat, ada teman akhwat yang mengajak jamaah.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu โ€˜ala rasulillah, amma baโ€™du,

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู„ูŽุง ูŠูŽุฎู’ู„ููˆูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุนูŽู‡ูŽุง ุฐููˆ ู…ูŽุญู’ุฑูŽู…ู

โ€Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.โ€ (HR. Bukhari 5233 dan Muslim 1341).

Kemudian dari Umar radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู„ูŽุง ูŠูŽุฎู’ู„ููˆูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุจูุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุซูŽุงู„ูุซูŽู‡ูู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู

โ€Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.โ€ (HR. Ahmad 177, Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Abu Ishaq as-Syaerozi โ€“ ulama syafiiyah โ€“ (w. 476 H.) menyatakan,

ูˆูŠูƒุฑู‡ ุฃู† ูŠุตู„ูŠ ุงู„ุฑุฌู„ ุจุงู…ุฑุฃุฉ ุฃุฌู†ุจูŠุฉ ; ู„ู…ุง ุฑูˆูŠ ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ู‚ุงู„ : ู„ุง ูŠุฎู„ูˆู† ุฑุฌู„ ุจุงู…ุฑุฃุฉ ูุฅู† ุซุงู„ุซู‡ู…ุง ุงู„ุดูŠุทุงู†

Makruh (tahrim) seorang laki-laki shalat mengimami seorang wanita yang bukan mahram. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, โ€Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.โ€ (al-Muhadzab, 1/183).

foto sekadar hiasan

Penjelasan an-Nawawi dalam al-Majmuโ€™ Syarh al-Muhadzab,

ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจุงู„ูƒุฑุงู‡ุฉ ูƒุฑุงู‡ุฉ ุชุญุฑูŠู… ู‡ุฐุง ุฅุฐุง ุฎู„ุง ุจู‡ุง: ู‚ุงู„ ุฃุตุญุงุจู†ุง ุฅุฐุง ุฃู… ุงู„ุฑุฌู„ ุจุงู…ุฑุฃุชู‡ ุฃูˆ ู…ุญุฑู… ู„ู‡ ูˆุฎู„ุง ุจู‡ุง ุฌุงุฒ ุจู„ุง ูƒุฑุงู‡ุฉ ู„ุฃู†ู‡ ูŠุจุงุญ ู„ู‡ ุงู„ุฎู„ูˆุฉ ุจู‡ุง ููŠ ุบูŠุฑ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุฅู† ุฃู… ุจุฃุฌู†ุจูŠุฉ ูˆุฎู„ุง ุจู‡ุง ุญุฑู… ุฐู„ูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ูŠู‡ุง ู„ู„ุฃุญุงุฏูŠุซ ุงู„ุตุญูŠุญุฉ

Yang dimaksud makruh dari keterangan beliau adalah makruh tahrim (artinya: haram). Ini jika lelaki itu berduaan dengan seorang perempuan. Para ulama madzhab Syafii mengatakan, apabila seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan berduaan dengannya, hukumnya boleh dan tidak makruh. Karena boleh berduaan dengan istri atau mahram di luar shalat. Namun jika dia mengimami wanita yang bukan mahram dan berduaan dengannya, hukumnya haram bagi lelaki itu dan haram pula bagi si wanita. (al-Majmuโ€™ Syarh al-Muhadzab, 4/277).

Bahkan an-Nawawi juga menyebutkan keterangan dari Imam as-Syafii, bahwa beliau mengharamkan seorang laki-laki sendirian, mengimami jamaah wanita, sementara di antara jamaah itu, tidak ada seorangpun lelaki. Kata an-Nawawi,

ูˆู†ู‚ู„ ุฅู…ุงู… ุงู„ุญุฑู…ูŠู† ูˆุตุงุญุจ ุงู„ุนุฏุฉ.. ุฃู† ุงู„ุดุงูุนูŠ ู†ุต ุนู„ู‰ ุฃู†ู‡ ูŠุญุฑู… ุฃู† ูŠุตู„ูŠ ุงู„ุฑุฌู„ ุจู†ุณุงุก ู…ู†ูุฑุฏุงุช ุฅู„ุง ุฃู† ูŠูƒูˆู† ููŠู‡ู† ู…ุญุฑู… ู„ู‡ ุฃูˆ ุฒูˆุฌุฉ ูˆู‚ุทุน ุจุงู†ู‡ ูŠุญุฑู… ุฎู„ูˆุฉ ุฑุฌู„ ุจู†ุณูˆุฉ ุฅู„ุง ุฃู† ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ููŠู‡ู† ู…ุญุฑู…

Imamul Haramain dan penulis kitab al-Uddah.., bahwa Imam as-Syafii menegaskan, haramnya seorang laki-laki mengimami jamaah beberapa wanita tanpa lelaki yang lain. Kecuali jika ada diantara jamaah wanita itu yang menjadi mahram si imam atau istrinya. Beliau juga menegaskan, bahwa terlarang seorang lelaki berada sendirian di tengah para wanita, kecuali jika di antara mereka ada wanita mahram lelaki itu. (al-Majmuโ€™ Syarh al-Muhadzab, 4/278).

Mengapa Diharamkan?

Sekalipun dalam kondisi ibadah, kita diperintahkan untuk menghindari segala bentuk fitnah. Tak terkecuali fitnah syahwat.

Dalam Syarh Zadul Mustaqniโ€™, Syaikh as-Syinqithy menjelaskan,

ูˆุฅุฐุง ุฎู„ุง ุจุฃุฌู†ุจูŠุฉ ูุฅู†ู‡ ู…ู†ู‡ูŠ ุนู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฎู„ูˆุฉ ู„ู‚ูˆู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู…: ู…ุง ุฎู„ุง ุฑุฌู„ูŒ ุจุงู…ุฑุฃุฉ ุฅู„ุง ูƒุงู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุซุงู„ุซู‡ู…ุงุŒ ูˆู‚ุงู„: (ุฃู„ุง ู„ุง ูŠุฎู„ูˆู† ุฑุฌู„ูŒ ุจุงู…ุฑุฃุฉ) ูู‡ุฐุง ู†ู‡ูŠุŒ ู‚ุงู„ูˆุง: ูˆุจู†ุงุกู‹ ุนู„ู‰ ุฐู„ูƒ ู„ุง ูŠุตู„ูŠ ุงู„ุฑุฌู„ ุงู„ุฃุฌู†ุจูŠ ุจุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุงู„ุฃุฌู†ุจูŠุฉ ุนู„ู‰ ุฎู„ูˆุฉุ› ู„ุฃู†ู‡ ู‚ุฏ ูŠุฎุฑุฌ ุนู† ู…ู‚ุตูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ูุชู†ุฉ

Apabila seseorang berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan mahram, hukumnya terlarang. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€™Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita, maka setan yang ketiganya.โ€™ Beliau juga bersabda, โ€™Janganlah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita.โ€™ Ini larangan. Para ulama mengatakan, berdasarkan hal ini, tidak boleh seorang lelaki mengimami shalat dengan wanita yang bukan mahram, secara berdua-duaan. Karena bisa jadi keluar dari tujuan utama yaitu shalat, menjadi sumber fitnah syahwat. (Syarh Zadul Mustaqniโ€™, 3/149).

Hal yang sama juga disampaikan Imam Ibnu Utsaimin,

ุฅุฐุง ุฎูŽู„ุง ุจู‡ุง ูุฅู†ู‘ูŽู‡ ูŠุญุฑูู…ู ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูŠูŽุคู…ู‘ูŽู‡ุง ุ› ู„ุฃู†ู‘ูŽ ู…ุง ุฃูุถู‰ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ูู‡ูˆ ู…ุญุฑู‘ูŽู…ูŒ

Apabila seorang lelaki berduaan dengan wanita yang bukan mahram, maka haram baginya untuk menjadi imam bagi wanita itu. Karena segala yang bisa mengantarkan kepada yang haram, hukumnya haram. (as-Syarh al-Mumthiโ€™, 4/251).

Kesimpulan:
Landasan Imam as-Syafii menilai haram model jamaah semacam ini adalah hadis larangan berdua-dua-an dengan wanita yang BUKAN MAHRAM.
Yang dihukumi haram adalah kondisi berdua-duaan, yang itu terlarang secara syariat. Jika terjadi jamaah 2 orang lelaki dan perempuan, namun tidak berdua-an, karena di sekitarnya ada beberapa orang yang juga berada di masjid, tidak masalah.
Jika seseorang hendak berjamaah dengan wanita, dia bisa kondisikan, jangan sampai terjadi seperti yang disebutkan dalam artikel. Jika tidak memungkinkan, maka bisa shalat bergantian.
Mengingatkan kesalahan yang dilakukan masyarakat, bagian dari amar makruf nahi munkar. Selama ada landasannya, itu dibenarkan, sekalipun orang bodoh menolaknya

Allahu aโ€™lam.


โ†ง

Kentut setelah salam pertama, apakah Sholat batal serta-merta?

$
0
0
Assalamualaikum ustadz, semoga Semua orang di konsultasi Syariah di beri Rahmat dan keberkahan yang banyak Dari Allah dan tetap istiqomah berdakwah di atas sunnah. Saya ingin bagaimana hukumnya kentut sesudah salam pertama dan sebelum salam kedua ( kemtut diantara kedua salam) apakah solatnya sah atau harus mengulang kembali.???

Dari Olsu Dikirim dari iPhone saya

Jawaban:

Wa โ€˜alaikumus salam

Bismillah was shalatu was salamu โ€˜ala Rasulillah, amma baโ€™du,

Salam termasuk rukun shalat. Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menyebutnya sebagai tahlil as-shalah (yang menjadi batas halalkan antara shalat dengan aktivitas di luar shalat). Beliau bersabda,

ู…ููู’ุชูŽุงุญู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉู ุงู„ุทูู‘ู‡ููˆุฑู ุŒ ูˆูŽุชูŽุญู’ุฑููŠู…ูู‡ูŽุง ุงู„ุชูŽู‘ูƒู’ุจููŠุฑู ุŒ ูˆูŽุชูŽุญู’ู„ููŠู„ูู‡ูŽุง ุงู„ุชูŽู‘ุณู’ู„ููŠู…ู

Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya takbir dan yang menghalalkannya adalah salam. (HR. Abu Daud 61, Ibn Majah 618 dan dishahihkan al-Albani).

Kemudian,

Menurut pendaat yang lebih kuat, salam yang statusnya rukun shalat adalah salam pertama, sedangkan salam kedua hukumnya sunah. Aa beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali. Berikut diantaranya,

Pertama, hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu, beliau menceritakan,

ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒุงู† ูŠุณู„ู… ุชุณู„ูŠู…ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ

โ€œBahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.โ€ (HR. Baihaqi dalam al-Kubro 3107, at-Thabrani dalam al-Ausath 8473, dan yang lainnya)

Kedua, hadis dari Aisyah Radhiyallahu โ€˜anha, beliau menceritakan tata cara shalat malam yang dikerjakan Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ู ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ูŽุฉู‹ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุจูู‡ูŽุง ุตูŽูˆู’ุชูŽู‡ู ุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠููˆู‚ูุธูŽู†ูŽุง

โ€Kemudian beliau salam sekali, beliau mengeraskan suaranya, sehingga membangunkan kami.โ€ (HR. Ahmad 26030 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

foto sekadar hiasan

Dalam riwayat lain, Aisyah menceritakan,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ ุชูู„ู’ู‚ูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ูŠูŽู…ููŠู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูู‚ู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ู ู‚ูŽู„ููŠู„ู‹ุง

โ€Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam melakukan salam sekali ketika shalat ke arah depan dengan menoleh sedikit ke kanan.โ€ (HR. Turmudzi 297, Daruquthni 1368, dan dishahihkan adz-Dzahabi).

Berdasarkan hadis di atas, shalat yang statusnya rukun shalat adalah salam pertama. Artinya, ketika ada orang shalat yang hanya melakukan sekali salam, maka shalatnya sah.

Ibnu Qudamah menjelaskan tentang hukum salam dalam shalat,

ูˆุงู„ูˆุงุฌุจ ุชุณู„ูŠู…ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ูˆุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ุณู†ุฉ ู‚ุงู„ ุงุจู† ุงู„ู…ู†ุฐุฑ : ุฃุฌู…ุน ูƒู„ ู…ู† ุฃุญูุธ ุนู†ู‡ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ุฃู† ุตู„ุงุฉ ู…ู† ุงู‚ุชุตุฑ ุนู„ู‰ ุชุณู„ูŠู…ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ุฌุงุฆุฒุฉุŒ ูˆู‚ุงู„ ุงู„ู‚ุงุถูŠ : ููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ุฃุฎุฑู‰ ุฃู† ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ูˆุงุฌุจุฉ

Yang wajib adalah salam pertama. Sementara salam kedua hukumnya anjuran. Ibnul Mundzir mengatakan, โ€˜Semua ulama yang saya kenal telah sepakat bahwa orang melaksanakan shalat yang hanya melakukan salam sekali, hukumnya boleh. Al-Qodhi Abu Yaโ€™la mengatakan, โ€˜Dalam riwayat lain โ€“ dari Imam Ahmad โ€“ bahwa salam kedua juga wajib.โ€™ (al-Mughni, 1/623).

Syaikh Muhammad as-Syinqithi dalam Syarh Zadul Mustaqni menjelaskan tentang rukun salam,

ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจู‡ ุงู„ุชุณู„ูŠู…ุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ุŒ ูู„ูˆ ุฃู†ู‡ ุณู„ู‘ูŽู… ุงู„ุชุณู„ูŠู…ุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุซู… ุฃุญุฏุซ ูุฅู† ุตู„ุงุชู‡ ุชุตุญ ูˆุชุฌุฒูŠู‡

Yang dimaksud salam yang menjai rukun adalah salam pertama. Jika ada orang yang melakukan salam pertama, kemudian dia berhadats, maka shalatnya sah dan telah memenuhi kewajiban. (Syarh Zadul Mustaqni, 47/8).

Berdasarkan keterangan di atas, ngentut sebelum salam kedua tidak membatalkan shalat, karena shalat anda telah usai.


โ†ง
Viewing all 4594 articles
Browse latest View live